🌹Taeyong ; Gamon

2.3K 23 0
                                    

"bangsat.." erangku sembari melemparkan bantal yang sedari tadi ada di pangkuanku.
Lagi-lagi aku teringat pada mantanku,pacarannya cuma 3 bulan tapi aku belum move on sampai sekarang hampir satu tahun.
Aku sendiri pun capek,aku sudah berusaha berpacaran dengan orang lain tapi tidak bertahan lama. Hanya satu bulan paling lama,masalahnya karena itu. Aku belum bisa move on,menyedihkan.

Padahal banyak yang lebih dari dia,bahkan beberapa cowok yang mendekatiku kata teman-temanku lebih baik dari taeyong,hanya saja entah kenapa aku tidak bisa melupakan taeyong. Padahal dia cowok brengsek yang hilang tanpa kabar lalu memutuskan ku begitu saja tanpa alasan yang jelas. Ya mungkin alasannya karena dia dapat cewek baru,selang satu minggu dari putus denganku dia sudah memacari perempuan lain.

.

Untuk menghilangkan kejenuhanku juga taeyong yang selalu muncul di kepalaku setiap kali aku berdiam diri aku memutuskan untuk ke klub malam,semenjak putus dari taeyong aku beberapa kali mengunjungi klub malam padahal dulu aku tidak begini.

Aku duduk di kursi depan bartender,memesan sebotol tequila.
Aku hanya diam,menghabiskan minumanku sendiri. Tidak menghiraukan beberapa pria yang mendekatiku sampai mereka pergi sendiri. Kenapa hidupku jadi se menyedihkan ini hanya karena seorang pria?

"Boleh nemenin minum?" Tanya seseorang lagi,aku langsung mendongak menengok ke arah asal suara yang tidak asing itu. Taeyong.

Perasaan aneh macam apa ini,bukannya senang dadaku malah sakit sangat sesak rasanya.

"Tentu." Jawabku singkat,taeyong tersenyum lantas duduk di kursi di sampingku. Sialan,hatiku malah semakin sakit.

"Apa kabar?" Tanya dia,si brengsek ini baru saja menanyai kabarku sekarang?

"Not fine,makannya aku ada disini." Jawabku

"Butuh teman cerita? Aku bisa dengerin kok." Ucapnya,aku menggeleng dengan cepat. Aku hanya menunduk dan mulai menangis,aneh akupun tidak tahu kenapa.

Aku hanya ingin menangis,hatiku sangat sakit rasanya. Aku merasa aku benar-benar menyedihkan. Mungkin karena taeyong yang tiba-tiba datang lagi padaku,entahlah.

Taeyong meraih tanganku,mengusap punggung tanganku. Ia masih diam,tangisanku malah semakin menjadi dibuatnya. Dan taeyong mulai merangkul pundakku,mengusapnya berusaha menenangkan.

"Yakin gak mau cerita?" Tanya dia,aku kembali menggeleng. Perlahan aku tenangkan diriku sendiri.

"Sorry." Ucapku setelah cukup tenang.

"It's okay,nangis bisa bikin perasaan lebih lega." Jawabnya,tangan taeyong masih di pundak ku. Aku menatapnya,sial dia benar-benar tampan pantas saja aku tidak bisa melupakannya.

"Apa kabar?" Tanyaku akhirnya

"I'm fine,masih seperti biasa." Jawabnya,aku hanya mengangguk lalu kembali menuangkan minuman pada gelasku dan meneguknya.

Cukup lama kita hanya saling diam,taeyong pun hanya memperhatikan sembari sesekali meneguk minumannya.

"Cukup,kamu udah mabuk." Ucapnya menahan tanganku yang mau meneguk satu gelas lagi,kepalaku memang sudah berat.

"I'm fine." Jawabku menepis tangan taeyong dan minum lagi.

"Cukup,ayo pulang." Ujarnya menarik tanganku untuk bangun dari kursi,taeyong menahan badanku yang sempoyongan memapah tubuhku untuk keluar dari klub ini.

Aku hanya pasrah ketika taeyong memasukan tubuhku ke dalam mobilnya,aku memejamkan mata setelah taeyong menyalakan mobilnya.

.....

Aku terbangun di kamar yang asing,kepalaku sangat pening dan perutku mual rasanya. Aku bergegas bangun berlari ke arah kamar mandi dan langsung muntah di toilet.

Wild Dream | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang