🐬Chenle ; Drunk Text

1.6K 26 5
                                    

Sedari tadi perempuan itu tak berhenti menangis, entah sudah berapa banyak minuman beralkohol yang ia tenggak. Wajah cantiknya sedikit memerah, ia sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.

"Luna.." gadis itu menoleh kala seseorang memanggilnya.
Chenle hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat betapa menyedihkannya gadis di hadapannya ini, alasannya sepele bagi chenle. Gadis itu baru saja putus dengan pacarnya, Jisung.

"Lee, tolong dong.. gue sakit hati banget ga tau harus gimana." Luna mulai menangis lagi, Chenle hanya menghela nafas merangkul pundak Luna untuk sedikit menenangkan.

"Udah ayo pulang lo mabuk banget, lo cuma di putusin bukan di tinggal mati." Ujar chenle malah membuat tangisan Luna semakin menjadi.

Chenle segera datang ke bar itu setelah menerima drunk text dari Luna, semenjak malam ulang tahun nya itu sepertinya Chenle mulai jatuh cinta pada Luna. Ia masih berusaha menepis perasaan itu mengingat Luna adalah pacar sahabatnya, mereka melakukan hal gila itu karena mabuk.
Dan situasi menjadi sedikit tak menyenangkan ketika pagi menjelang setelah malam itu. Hubungan Luna dan Jisung menjadi tak baik sampai akhirnya keduanya memilih putus secara baik-baik meskipun nyatanya Luna tak baik-baik saja.

Luna hanya pasrah ketika Chenle meraih tasnya, membayar bill nya dan menggandeng nya untuk keluar dari bar itu.

"Lun, ya ampun." Chenle mengeluh ketika gadis itu tiba-tiba saja ambruk tak sadarkan diri. Mau tak mau ia menggendong Luna sampai ke mobilnya, Chenle menurunkan gadis itu dengan hati-hati.

"Cantik." Gumamnya kala menatap wajah Luna yang terpejam sedekat itu, Chenle segera melepaskan jaketnya dan menyelimuti Luna dengan itu. Ia memutari mobilnya masuk kedalam mobil mewah itu dan melesat pergi dari parkiran bar.

Sementara itu Jisung hanya terdiam di dalam mobilnya menatap mobil chenle yang melaju, ia juga mendapatkan drunk text dari Luna tapi sepertinya ia sedikit terlambat.

...

    Kening Luna mengkerut lalu ia membuka mata nya mengamati lingkungan sekitarnya yang begitu asing, ia segera bergegas turun dari ranjang ketika merasakan mual yang luar biasa berlari ke arah pintu yang ia yakini itu adalah toilet dengan buru-buru. Syukurlah tebakannya benar karena setelah itu ia langsung muntah-muntah hebat sebelum mencapai kloset, setidaknya ia muntah di lantai kamar mandi.

"Lun, lo gapapa?" Tanya Chenle, Luna menoleh dan hanya bisa mengangguk pelan. Kepalanya sangat pening karena terlalu mabuk.

"Sorry." Ujar Luna pelan, ia meraih selang kloset untuk membersihkan muntahannya sendiri.

"Gapapa biar pelayan gue yang bersihin itu, lo istirahat lagi."

"Itu ngerepotin, jijik juga."

"Mereka gue bayar buat itu, gapapa sini." Ujar Chenle, akhirnya Luna menurut dan segera menghampirinya.

"Ini dimana?"

"Rumah gue, sorry gue bawa lo kesini. Gue gak tau pin apart lo."

"Gapapa, makasih ya. Dan maaf ngerepotin."

"Gak masalah, ayo tidur."
Chenle menggandeng Luna untuk segera kembali berbaring ke atas ranjang, gadis itu benar-benar mabuk dan tampak seperti orang linglung.

...

   Gadis itu menggeliat dari tidurnya, kenyamanan dan kehangatan ini benar-benar aneh. Luna segera membuka matanya, menyadari kini ia berada di sebuah kamar cukup mewah dalam dekapan Chenle. Ia segera terperanjat bangun sedikit kebingungan.

"Chenle.." bisik Luna pelan, dengan ragu ia sedikit menggoyangkan tubuh Chenle membuat pria itu segera mengerjap bangun.

"Ini dimana?" Luna mengulangi pertanyaan yang sama seperti semalam, sepertinya ia benar-benar mabuk dan tak ingat apapun.

Wild Dream | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang