masih part 00line😁
Aku sedikit meringis ketika air membasahi tubuhku,mengenai luka-luka yang ada di tanganku. Luka bekas sundutan rokok dari jaemin kemarin karena aku menolak untuk datang,jadi tengah malam jaemin membobol jendela dan masuk ke kamarku. Memaksaku pergi ikut ke sebuah kontrakan dan dia mulai mnyiksaku.
"Sa,ayo sarapan!"panggil mamaku dari luar kamar
"Iya ma,sebentar!"sahutku,segera menyudahi acara mandiku.
.
"Sa,kamu sakit?" Tanya ayahku,aku menggeleng dengan cepat. Aku tidak mau membuat mereka khawatir,meskipun terkadang aku merasa tidak kuat di perbudak selama ini tapi aku tidak mau orangtuaku tau. Aku bisa saja menceritakan semuanya pada mereka dan meminta jeno dan teman-temannya di tangkap,tapi aku berfikir lebih jauh itu hanya akan merugikanku. Mereka punya banyak uang,meskipun hukuman mereka seharusnya berat kurasa tidak akan seberat itu juga bisa saja mereka bebas kapan saja kalau mereka mau.
"Kamu keliatan gak baik sa,belakangan ini kamu sering bergadang? Lihat berat badan kamu juga turun terus." Ucap mama khawatir
"Mama tenang aja,sebentar lagi ujian kan jadi aku belajar sampai larut. Aku gak mau posisi nomor satu aku di geser orang lain."
"Punya nilai bagus itu bukan kewajiban kok,kita gak peduli nilai kamu sa. Di bandingkan nilai yang hanya angka di tulis seseorang di buku kamu,kita lebih mau putri cantik kita ini selalu sehat dan bahagia. Jangan bebanin diri kamu sendiri kaya gini,ngerti?" Ucap papa,aku tersenyum dan mengangguk. Melirik hpku yang memunculkan notifikasi spam chat di layarnya,dari jaemin.
💬Jaemin : Buruan ke sekolah anjing,penting!
Aku buru-buru memasukan hpku ke dalam tas sebelum papa dan mama melihatnya,menghabiskan sisa sarapanku dan terburu-buru pamit untuk berangkat. Aku tidak mau lebih banyak bekas luka lagi.
=====
"Dari mana aja?!" Tanya jaemin sembari menarik tanganku,membuatku yang sedang berjalan limbung hampir terjatuh.
"Gue ke sekolah jalan kaki."jawabku,sekolah masih sangat sepi. Mungkin baru ada aku dan jaemin sekarang.
"Hari ini ada pemeriksaan kesehatan,tutupin bekas luka lo jangan sampai ketauan." Ucapnya,menarik ku masuk ke dalam kelasnya.
Jaemin membuatku duduk di bangku,lantas ia membuka kancing seragamku dan mengeluarkan foundation dan concealer untuk menutupi bekas-bekas merah di dadaku karena ulahnya kemarin. Aku hanya diam memperhatikan jaemin yang tengah memoleskan foundation ke dadaku,sampai sekarang aku belum bisa mengerti jaemin.
Dia terkadang terlihat sangat kekanakan,melakukan hal-hal konyol tidak jelas bersama haechan. Tapi terkadang jaemin hanya diam,tidak berusaha membaur dengan teman-temannya sibuk dengan dunianya sendiri.Haechan sama seperti jaemin,tapi dapat aku mengerti dia akan berubah menjadi pendiam hanya ketika dia marah atau merasa tertekan akan sesuatu. Selain itu haechan bersikap normal seperti dirinya,tidak seperti jaemin yang akan berubah dari malaikat menjadi iblis dengan tiba-tiba kapanpun.
"Sialan.."umpatnya pelan,membuatku kaget apa aku berbuat salah?
"Jaemhmmpp" jaemin langsung melumat bibirku kasar,menurunkan braku dan meremas dadaku. Jaemin menarik blazerku,menyimpannya di atas meja.
"Akh." Ringisku ketika jaemin memegang kedua tanganku,lantas ia menghentikan ciumannya. Menatap kedua tanganku yang memiliki beberapa bekas luka,jaemin langsung merapihkan bajuku. Menarik ku keluar ke halaman belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Dream | NCT
FanfictionSekumpulan cerita oneshoot yang memuat konten dewasa,harap bijak dalam membaca dan berkomentar. semua cerita yang ditulis disini murni hasil pemikiranku sendiri,apabila ada kesamaan nama tokoh/atau alur cerita itu hanya kebetulan. disini aku hanya m...