Jam dindin sudah menunjukan pukul 3 pagi,tapi aku belum terlelap sama sekali. Karena tuntutan novelku harus selesai minggu depan untuk di cetak,sialnya kenapa mereka mengumumkan perilisan serial novel ketiga ku ini tanpa mengatakan apapun terlebih dahulu? Alhasil aku harus mati-matian memikirkan 3 bab terakhirnya.
Aku seorang penulis novel,bukan penulis terkenal seperti j.k rowling atau stephanie meyer,tidak levelku belum sampai sana. Aku hanya seseorang yang hobi menulis dari sma dan sudah mengeluarkan beberapa judul buku novel remaja yang cukup banyak di minati,dan novelku yang paling laris akhirnya aku buat menjadi serial novel. Rencananya buku ketiga ini yang terakhir.
"Sayang kamu gak tidur?" Suara kun,tunanganku terdengar. Aku hanya menoleh dan tersenyum,kun memeluk ku dari belakang.
"Udah berhari-hari kamu kurang tidur,itu gak baik buat kesehatan kamu."
"Aku cuma punya waktu seminggu lagi,dan masih ada 3 bab yang harus aku tulis."
"Kamu jangan terlalu maksain,perilisannya bulan depan kan?"
"Iya,tapi mereka minta selesai minggu depan. Katanya biar bisa di periksa dengan teliti dan revisi lebih baik lagi." Jawabku
"Kamu bisa lanjut tulis ceritanya besok siang,sekarang ayo tidur." Ucap kun,menyimpan foldernya dan mematikan komputerku. Aku hanya bisa menurut,mengikutinya untuk berbaring di ranjang. Rasanya sangat melelahkan,tapi aku butuh uang. Ibu kun sakit parah,kun hanya bekerja sebagai karyawan kantor biasa yang penghasilannya cuma cukup untuk biaya kebutuhan harian kita.
Sementara hasil penjualan novelku kita tabung,dan kebanyakan kita pakai untuk biaya rumahsakit.=====
"Sudah selesai?" Tanya pria berwajah rupawan itu,pak taeyong bos pemilik perusahaan percetakan yang selalu memeriksa langsung buku-buku yang akan di cetak perusahaannya. Kalau ia merasa alur ceritanya kurang sesuai,mau tak mau kita harus mengubahnya sesuai keinginan dia. Meskipun menyebalkan itu tidak buruk kok,buku-buku yang ia minta untuk di revisi terjual lebih banyak.
"Sudah pak."jawabku singkat,menyimpan buku contoh di mejanya dengan hati-hati.
"Duduk dulu."perintahnya,aku menurut. Menautkan jari-jari tanganku cemas,bagaimana kalau buku ini di tolak mentah-mentah? Aku harus melakukan apa lagi untuk mendapatkan uang?
Pak taeyong hanya butuh waktu 3 jam untuk menyelesaikan membaca buku karyaku,ia menghela nafas sebentar dan menyimpan buku ku di meja.
"Ini buku ketiga sekaligus serial terakhirnya kan?"tanya pak taeyong,aku mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Bosan,ceritanya membosankan. Ini buku terkahir,ceritanya tentang si tokoh yang sudah dewasa bukan anak sma lagi tapi kamu menggambarkan seolah si tokohnya seperti anak sma,tidak eva seharusnya tidak seperti itu. Kamu harusnya tau masalah percintaan orang dewasa itu tidak sebodoh ini." Omel pak taeyong,aku hanya bisa menunduk. Kurasa bukannya memasukan plot tentang masalah perselingkuhan itu sudah cukup berat kan?
Pak taeyong melirik jam tangannya,lantas bangkit dari bangku.
"Ikut saya,kita bicarakan ini sambil makan siang." Ajaknya,aku hanya mengangguk mengekori pak taeyong berjalan keluar ruangannya..
Pak taeyong mengajakku ke sebuah hotel yang tak jauh dari kantornya,tempat biasa ia makan siang di hotel bintang lima ini. Pak taeying dia memang agak sedikit aneh,dia akan memesan kamar hotel hanya untuk makan siang. Katanya dia tidak bisa makan di restoran atau cafe yang terdapat banyak orang,dia tidak suka di ganggu sedikitpun ketika makan jadi dia selalu makan di kamar hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Dream | NCT
FanfictionSekumpulan cerita oneshoot yang memuat konten dewasa,harap bijak dalam membaca dan berkomentar. semua cerita yang ditulis disini murni hasil pemikiranku sendiri,apabila ada kesamaan nama tokoh/atau alur cerita itu hanya kebetulan. disini aku hanya m...