"Cinta itu ada ketika lo udah menemukan seseorang yang harus lo lindungi."
Perkataan Ryuguji Ken mengubah hatinya,membuatnya sadar bahwa menyakiti seseorang adalah perwujudan dari menyakiti diri sendiri. Sebaliknya melindungi seseorang adalah satu d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selama aku sendiri,aku pikir itu yang terbaik." -(First Name)(last name)-
-Selamat membaca-
"Eh lu tau Emma Sano gak? Yang anak baru itu."
Bisik-bisik terdengar oleh indra pendengarannya,pembicaraan demi pembicaraan memasuki telinganya. (Name) tak suka dengan keadaan kelas yang seperti ini,dimana guru tak ada membuat kelas menjadi tak terkendali.
(Name) menyukai tempat yang tenang,jika dikelas gadis itu tak akan banyak bicara dan juga tak akan memulai pembicaraan.
(Name) sangat misterius bagi teman-teman sekelasnya.
"Oh yang waktu itu dibonceng bang Draken bukan? Anjir bisa banget dia ya,kok bisa dia deket sama anak geng Touman?" Kata si A.
"Bisa lah, orang ada kakaknya digeng Touman. Iri gua sialan,mana anak Touman cakep-cakep." Kata si B.
"Btw Emma cantik ya,moga aja sekelas bareng kita." Kata si C.
(Name) tak peduli,dirinya benar-benar ingin keluar dari kelas ini. Setiap hari selalu saja ramai membicarakan orang yang terkenal disekolahnya.
Apalagi rombongan para gadis,jika ada kabar terbaru mereka pasti akan membicarakannya.
(Name) menutup matanya sambil menaruh sebagian tubuhnya dimeja,gadis itu berniat tidur.
"Nah ini kelasnya,sini neng Emma!" Belum sempat (Name) terlelap,seorang pemuda berambut panjang terurai itu masuk sambil membawa seorang gadis yang asing bagi (Name).
Tentu saja (Name) tak peduli,saat ini prioritasnya hanya ingin tidur.
"Woi lu pada,dengerin gua!! Gua bawa anak baru yang pastinya cakep abis! Liat ni,Emma Sano!" Kata Baji,pemuda itu kemudian mengikat rambutnya.
"B aja dong bang." Kata Emma.
"Harus spesial,lo kan adeknya Mikey,hehehe." Setelah mengatakan itu,Baji menyuruh Emma untuk berkenalan.
"Yo! Nama gua Emma Sano,panggil aja Emma. Gua duduk disebelah sana!" Dengan lancar dan tanpa ragu Emma menunjuk bangku kosong disebelah (Name).
(Name) yang tertidur tak mendengar apapun,sedangkan teman sekelasnya melongo mendengar perkataan Emma,bahkan Baji kebingungan dengan kemauan Emma.
"Tapi neng Emma,gua udah nyiapin bangku kebesaran buat lo." Sahut Baji.
"Bangkunya kebesaran kan? Badan gua kecil,gua gamau tenggelem dibangkunya. Dah gua kesana dulu,salam kenal semuanya!" Setelah mengatakan hal itu,Baji ditertawakan oleh semua murid dikelas kecuali (Name).
