"Cinta itu ada ketika lo udah menemukan seseorang yang harus lo lindungi."
Perkataan Ryuguji Ken mengubah hatinya, membuatnya sadar bahwa menyakiti seseorang adalah perwujudan dari menyakiti diri sendiri. Sebaliknya melindungi seseorang adalah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang gak pernah bohong di dunia ini? Jawabannya mata sama hati."
-Cifuyu Matsuno-
-Selamat membaca-
Malam itu (Name) pulang diantarkan oleh Mikey sendiri,kecanggungan yang mereka ciptakan tak kunjung menghilang,sepanjang perjalanan tak ada percakapan yang mengiringi mereka.
(Name) masih hanyut oleh pikirannya sedangkan Mikey diam tak memikirkan apapun.
Setibanya mereka dirumah (Name),Mikey tak langsung pulang pemuda itu mengikuti (Name) kedalam rumah,ntah kenapa rasa bersalahnya masih tersisa.
"Lo ngapain? Kenapa gak pulang?"
"Gua belum denger ucapan terimakasih dari lo." Katanya dengan santai. (Name) menghela nafas.
"Makasih udah nganterin,sekarang lo harus pulang." Mikey tetap diam dihadapan (Name).
"Maafin gua.." (Name) belum memaafkan Mikey sepenuhnya,setiap Mikey mengatakan maaf gadis itu tak menjawabnya.
"Lo masih bergantung sama gua kan?" Alis (Name) terangkat mendengarnya.
"Huh.. masih empat bulan lagi kan?"
"Berarti lo masih mau jalanin hukuman gua??" Tanya Mikey kegirangan.
"Siapa sih yang mau jalanin hukuman orang? Gue masih mau karna gue masih butuhin lo buat spp gue,inget kita itu saling manfaatin."
"Gila banget ya kita."
"Lo yang gila! Udah mending lo pulang sana!!" Mikey mengangguk dan berbalik,tapi pemuda itu kembali masuk kerumah (Name).
Diangkatnya sebuah jubah berwarna merah yang sangat ia kenal,Mikey menatap (Name) dengan tatapan tajamnya.
"Kenapa ini bisa ada dirumah lo?!" (Name) mengerutkan dahinya,memangnya apa salahnya dengan itu? Bukannya tak ada hubungannya dengan Mikey? Pikir gadis itu.
"Jangan pegang-pegang!!"
"Gua tanya kenapa ini bisa ada di lo?!"
"Ck! Udah gue bilang jangan pegang!" Sahut (Name) sambil merampas jubah berwarna merah itu.