"Cinta itu ada ketika lo udah menemukan seseorang yang harus lo lindungi."
Perkataan Ryuguji Ken mengubah hatinya, membuatnya sadar bahwa menyakiti seseorang adalah perwujudan dari menyakiti diri sendiri. Sebaliknya melindungi seseorang adalah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tak peduli dengan yang namanya status,jika aku sudah bilang aku menyukainya,aku menyukainya!" -(First Name)(Last Name)-
-selamat membaca-
(Name) sudah diperbolehkan pulang,saat ini Hinata berada di kediaman (Name) karena Manjiro sedang pergi membeli makanan.
"Kamu bener-bener tinggal sendiri (Name)?"
"Iya,tenang udah biasa."
"Kapan-kapan aku nginep boleh gak?"
"B-boleh.."
Hinata membuatkan air hangat untuk (Name),sudah waktunya (Name) meminum obat sekarang.
Melihat Hinata,(Name) jadi teringat dengan Emma tak disangka ternyata ia satu kelas dengan orang-orang baik.
Tok Tok Tok!
"I-itu siapa?!" Sahut (Name) dengan cepat kemudian Hinata menyerahkan obat dan air minum yang ia pegang sebelumnya kepada (Name).
"Biar aku yang buka. Kamu minum obatnya aja,tunggu ya." (Name) mengangguk. Hinata langsung pergi menuju pintu dikarenakan tadi ada yang mengetuknya.
Setelah membuka pintu Hinata dibuat bingung dengan sebuah kotak yang berada dibawah kakinya lantas Hinata langsung mengangkatnya dan membuka kotak itu disana.
"Ha--mph!" Gadis itu terkejut dengan isian yang berada didalam kotak,spontan Hinata menutup mulutnya agar teriakannya tak didengar oleh (Name).
Buru-buru Hinata buang kotak itu ke tong sampah,kemudian ia masuk kedalam rumah (Name) sambil tergesa-gesa.
"Ini udah gawat banget,bisa-bisanya jeroan kaya gitu dikirimkan ke rumah orang. Yang ngirim nya udah gila kali ya?" Gumamnya.
Ternyata isi dari kotak itu semacam jeroan atau organ-organ tubuh,untung saja bukan organ tubuh manusia. Tapi meski begitu siapa yang tak jijik melihat organ tubuh hewan yang masih dipenuhi oleh darah?
"Rumah (Name) udah nggak aman." Ujarnya pelan.
"Siapa Hin?" Tanya (Name),sepertinya (Name) telah selesai meminum obatnya.
"Orang yang salah rumah tadi. Hehe,bukan apa-apa kok." Jawab Hinata sambil mendudukan dirinya.
"Oh.. by the way Sano kok lama ya?"
"Udah kangen ya (Name)?"
"Kangen apanya?! Gue takut dia malah tawuran diluar."