KHK 3 : Anrez Bukan Perawan

519 90 8
                                    

cuma mau bilang sekali lagi, kalau ini tanpa revisi ya gaeees, jadi kalau misalkan ketikannya agak kurang memuaskan harap dimaklumi🙏

happy readingg🐥🌻

🍞🍞🍞🍞

Suara dering telepon berhasil mengalihkan perhatian seorang perempuan cantik berambut hitam kecoklatan bernama Tiara Prisilia Hanindya.

Gadis itu bangkit dari posisi rebahannya lalu mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Nama 'Femiii♡' tertera di layar hitam tersebut.

"Iya, Fem?" Sapa Tiara terlebih dahulu.

"Besok lo berangkat duluan aja ya, Ti. Gak perlu nunggu gue seperti biasa." Ucap Femila disebrang.

"Kenapa? Ish, gue ngeluarin uang ongkos dong kalo gitu," gerutu Tiara.

"Ya mau gimana lagi, Ti. Besok Tama ngajakin gue berangkat bareng. Hehe, lo tau lah yaaa,"

"Hmm, iya iya gue paham kok. Good luck Pedekate-nya yaa!"

"Okee! Makasih pengertiannya yaaa. Lo emang sahabat gue yang paling baik. Gue beruntung punya lo." Puji Femila.

"Gue juga beruntung punya lo, Fem. Yaudah, udahan dulu ya, Bye, Fem! See you tomorrow!"

"Bye, Titi ku sayang!"

Sambungan telepon pun terputus. Tiara menaruh ponselnya kembali di atas nakas. Wajahnya terlihat sedikit cemberut sekarang.

"Yah, ngeluarin duit ongkos lagi deh gue!" Keluh Tiara kesal.

"Mana Papa belum kirim uang bulanan gue lagi. Kalo minta ke Mama, bukan dikasih uang, yang ada gue malah di kasih ceramahan. Ck! Sebel banget guee."

Tiara pun merebahkan dirinya di kasur queen-size miliknya. Gadis itu menatap langit langit kamarnya dengan sendu.

"Bye Mas Lano,... kayaknya gue gak jadi jemput lo bulan ini."

Abelano, tokoh cerita novel yang sangat di sukai oleh Tiara. Sudah terbit sejak satu bulan yang lalu tapi Tiara belum bisa menjemputnya karena berbagai alasan. Aah, dasar Tiara.

"Gini amat nasib jomblo akut, ya. Boro-boro pacar, gebetan aja gak punya. Haduhh, Tiara.. hidup lo gini amat sih,"

"Andai aja, tokoh Guntur dan Abelano itu beneran ada. Dan gue jadi Nadine-nya. Beuh, sempurna banget dah hidup gua!" Monolog Tiara memulai acara halu-nya.

"Gue nih, direbutin ama dua cowok yang bertolak belakang, pasti seru banget. Ada yang tipe-tipe bad boy dan cool boy gitu ya ampuun!" Tiara menjerit kesenangan. Membayangkan betapa indah dan tidak membosankannya hidup jika dia menjadi karakter Nadine.

"Andai aja, hidup gue kayak karakter Nadine. Punya kakak cowok, direbutin dua cowok cakep, duh.."

Acara halu pun terus berlanjut. Tiara terus saja memikirkan nasibnya jika dirinya menjadi tokoh dalam novel kesukaannya. Sampai kantuk mulai menyerang. Dan akhirnya gadis itu mulai masuk ke dunia mimpi.

◎◎◎

"Nam, ayolaahh... bantuin gue,"

Naimma terlihat berdecak dari dalam ponsel. "Ah elo mah, bikin ribet gue mulu sih!"

"Plis banget, Namm.. lo kan sahabat gue, masa lo gak mau bantuin tugas menggambar gue,.." rengek Anrez seperti anak kecil.

Naimma diam. Dia terlihat berfikir.

Kenapa Harus Kamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang