KHK 14 : Putus?

398 92 19
                                    

"Duh, Tiara. Lo kok bisa kayak gitu sih, sama Anrez? Lo tau kan, dia itu most wanted sekaligus pacar Chelsea, primadona sekolah kita. Sepanjang koridor, gue denger orang orang pada ngomongin lo, Ti." Femila berucap dengan nada khawatir.

Saat ini, di ruang kelas XI IPA 5 kelas dimana Tiara dan Femila belajar suasananya sedang sangat ramai. Itu karena, guru yang seharusnya mengajar pada jam ini tidak hadir. Alhasil, mereka jam kosong selama tiga jam penuh. Dan waktu kosong ini digunakan Tiara dan Femila untuk meng-ghibah.

Sedangkan Tiara yang duduk disebelahnya itu hanya membuang nafasnya kasar. "Itu tadi gak ada unsur kesengajaan sama sekali, Fem. Itu gue bener bener gak sengaja. Dan ... Anrez nya juga pasti gak sengaja. Ah, pokoknya itu semua cuma kecelakaan. Merekanya aja itu pada memperbesar masalah, Fem. Udah, lo gak usah khawatir,"

"Gue takut lo jadi sasaran bullying, disekolah ini, Ti. Dan gue juga takut kalo lo berurusan terus sama Anrez. Dia bahaya." Peringat Femila.

Tiara mengerutkan dahinya. "Bahaya? Maksud lo?"

"Nih ya, sekalinya lo berurusan sama Anrez, maka seterusnya gue jamin lo gak akan bisa lepas dari dia."

Tiara diam dan menyimak saja.

"Pertama, dia itu cowok paling berpengaruh di sekolah ini. Dia punya banyak fans. Dan, kalo sampe lo punya hubungan lebih sama dia, jangan harap lo bisa kabur dari serangan fans-fansnya yang sebagian besar fanatik. Lo bisa di bully habis-habisan."

"Lah, itu kok Chelsea waktu ketauan pacaran sama Anrez gak di bully?" Tanya Tiara, heran.

"Chelsea mah lain lagi ceritanya, Tiara Anugrah. Dia itu primadona sekaligus Ayahnya, Om Christian itu adalah donatur terbesar di sekolah kita setelah Om Denny, alias Papi-nya Anrez. Kalau ada anak-anak yang berani bully Chelsea karena apapun itu, dapat dipastikan anak itu bakal langsung di DO dari sini."

Tiara mengangguk-angguk tanda mengerti. Tunggu, tapi darimana Femila tau ini semua?

"Tapi, Fem--"

"Yang kedua, Om Denny alias Papi-nya Anrez adalah donator paling besar dan berpengaruh di sekolah ini. Anrez bisa ngelakuin apapun yang dia mau, asal lo tau itu. Belum lagi, nyokapnya juga ngajar disini."

"Ketiga yang harus lo tau. Anrez itu adalah seorang mantan ketua geng motor paling sadis. Dia suka memimpin tawuran dan semacamnya. Dan jangan lupakan, dia punya banyak mata-mata yang siap ngawasin lo kemanapun lo pergi. Karena lo udah berani buat masalah sama dia."

Tiara menengguk saliva-nya dengan susah payah sesaat setelah mendengar penuturan Femila tentang Anrez yang ketiga. Menurutnya itu cukup mengerikan. Sering memimpin tawuran atau semacamnya dan juga memiliki anak buah mata-mata? Ahh, apa lagi yang lebih mengerikan daripada itu!

"Makanya, gue saranin lo jauh-jauh deh dari tu cowok. Gue cuma gak mau lo berurusan lebih jauh sama dia."

◎◎◎

Aku tau itu emang gak sengaja, Rez. Tapi aku gak bisa. Aku terlalu sayang sama kamu dan aku terlalu mudah mendidih ketika melihat kamu bersama perempuan lain.

"Sayang, percaya sama aku, ya? Aku bener-bener gak sengaja. Aku kepengen rebut bendera itu dari dia, tapi benderanya malah--"

"Udah, Rez. Kamu gak perlu capek-capek jelasin semuanya ke aku. Aku tau kok, dari dulu, jiwa play boy kamu itu emang belum sepenuhnya hilang. Dan aku bisa ngerti." Ujar Chelsea memotong ucapan Anrez. Gadis itu tersenyum. Senyum yang menutupi ribuan luka dalam hatinya.

Sebenernya aku kayak gini bukan hanya karena kedekatan kamu dengan Tiara, Rez. Tapi ini hanyalah sebuah alibi supaya aku bisa putus dari kamu. Maaf, Tiara. Gue harus berucap atas nama lo, meskipun gue tau lo gak salah. Semuanya salah takdir.

Kenapa Harus Kamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang