AAAA, LONG TIME NO SEE GUYS:(
KANGEN AKUUUU
happy reading yaaa<3
***
Tiara tersenyum melihat sosok lelaki disampingnya, terlihat begitu polos.
"Gue gak mau makan makanan kaki lima, ngga higienis, ngga enak, mending makan di cafe atau resto aja," ucap Tiara. Berniat mengingatkan perkataan cowok itu beberapa menit lalu. Dengan senyum jahil yang menghiasi wajah cantiknya.
Anrez otomatis menghentikan kegiatan makan ciloknya dan menatap Tiara malas. "Hm," Anrez hanya bergumam. Karena mulutnya penuh.
"Dih, hm doang! Sok cuek," cibir Tiara.
Anrez menghela nafas setelah semua makanannya sudah ia telan. "Gue lagi ngunyah, nonaa! 'Kan nggak boleh ngomong kalo lagi makan," sungut cowok yang masih menggunakan seragam SMA lengkap dengan almameter merahnya.
"Lah itu ngomong, gimana sih?!"
"Allahuakbarr! Ini kan makanannya baru aja gua telen, nona Hanindyaaa!" gemas Anrez tak tahan. Lalu cowok itu mengacak rambut Tiara karena masih merasa gemas.
"Ishh! Rambhut akhu jadhii berantakkhannn khakk!!" pekik Tiara dengan mulut penuh, karena gadis itu baru saja memasukkan satu buah cilok ke dalam mulutnya tepat satu detik sebelum Anrez mengacak rambutnya.
Anrez terkekeh melihat ekspresi sebal Tiara. "Lucu banget sih lo, jadi pacar gue ya?"
Uhuk!!
Tunggu-tunggu ... apa!????
Tiara tersedak dan hampir saja menelan cilok bulat bulat utuh mendengar ucapan Anrez barusan. Untung saja, cowok itu sigap menepuk punggung Tiara hingga cilok itu tersembur keluar dan tak jadi tertelan utuh. Kalau sampai tertelan utuh seperti itu, bisa bahaya.
"Lo kenapa sih, Tiara? Gila! Untung aja itu cilok kaga ketelen!" omel Anrez posessif kemudian segera membukakan tutup botol air mineral yang memang sudah mereka beli bersamaan dengan cilok. "Nih minum dulu!" titah cowok itu dengan nada bicara yang ketara sekali khawatir.
Tiara meminum air mineralnya dari tenggukan pertama sampai habis. 500 ml air dalam botol habis dalam waktu beberapa detik saja!?
Ini cewek apa onta?
"Sembarangan, ngatain aku onta!"
Lah dia bisa denger batin gue?
"Ya nggak bisa lah! Ngaco, mana ada lagi, orang yang bisa denger batin orang lain. Gak usah berpikiran aneh-aneh deh, kak!"
"Heh samsul! Lo beneran bisa denger suara batin gua ya?!" tuduh Anrez ngegas sambil menunjuk wajah Tiara dengan jari telunjuknya. Pasalnya, ia sungguh bingung. Kenapa Tiara bisa menyahuti apa yang ia bicarakan dalam hatinya tadi. Apakah seorang Tiara Prisilia Hanindya adalah titisan bidadari yang memiliki kemampuan khusus seperti di sinetron?
Tiara menepuk tangan Anrez yang berada tepat di depan wajahnya penuh minat. "Nggak ada!" sungutnya tak tahan.
"Nggak ada apanya samsul! Nggak nyambung lo!" balas Anrez gemas. Dahinya bahkan masih mengerut sampai sekarang saking emosinya.
"Nggak ada yang bisa denger batin kamu! Isshhh gemes, PINGIN TAK HIHHHH!!" pekik Tiara dengan tangan yang ia buat seolah-olah sedang meremas wajah Anrez sampai cowok itu turut meringis ngilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Kamu?
JugendliteraturAnrez Ardhaniel Geonard itu, selain tampan dan jago dalam olahraga basket juga bermusik, adalah seorang lelaki yang ego-nya sangat tinggi. Selalu memaksakan apapun yang ia mau. Rela melakukan apapun dan menyingkirkan siapapun demi ambisinya. Keterpu...