Waw! Udah 20 part aja nih, gak kerasa ya bund😭
Makin exaited aku tuhh, kalian juga semangat terus yakk. Kalau bisa juga promoin cerita ini ke orang terdekat kalian. Biar makin rame hehe :')
»●Happy reading●«
—————————————
———————Tiara mendudukkan dirinya disamping Femila dengan wajah tertekuk. Femila menatapnya khawatir.
"Lo gak kenapa-napa kan, Ti? Gue denger lo tad--"
"Gue gak papa kok, Fem. Gak usah khawatir." Tiara memotong ucapan Femila lebih dulu. Gadis itu menaruh kepalanya di meja. Ia merasa ada yang aneh pada dirinya sendiri. Entah apa itu.
"Lo abis dari ruang BK, kan? Kok lo bilangnya gak papa?" Tanya Femila bingung.
"Gue kena hukuman. Untung aja gak sampe di skors," jawab Tiara masih dengan posisi yang sama.
"Duh, kasian banget sih sahabat gue ini. Lagian lo, pake ikut campur urusannya si Anrez. Kan gue udah pernah bilang sama lo, untuk gak berurusan sama mantan ketua geng Xailent itu," tutur Femila sambil mengusap-usap bahu Tiara.
"Gak ada yang kepengen berurusan sama cowok aneh itu, Fem. Termasuk gue. Gue juga kan ngelakuin hal itu buat nolongin Ditto. Coba kalo tadi gue gak ngelakuin itu, gue bisa pastiin kalo nyawa Ditto pasti udah melayang jauh. Tapi gak tau kenapa, gue justru malah makin terlibat banyak masalah sama Anrez, gue juga gak mau, Fem." Ucap Tiara dengan nada sendu setelah sebelumnya menegakkan tubuhnya.
"Kenapa gitu?"
"Lo tau, Fem, gue dihukum ngebersihin perpustakaan dan taman belakang sekolah selama sebulan penuh sama Anrez! Lo bisa bayangin hal itu kan, Fem?!" Jawab Tiara menggebu-gebu.
"LO DIHUKUM BARENG SAMA ANREZ?! DEMI APAA?!"
Deg!
Dengan cepat, Tiara membekap mulut sahabatnya itu. Astaga, ia pikir apa yang ia lakukan itu sudah sia-sia. Karena semua atensi pandangan warga kelas IX IPA 5 sekarang sudah mengarah ke mereka berdua. Pandangan mereka semua terlihat tidak bersahabat.
Ya Allah, nasib Tiara punya temen yang spontanitas macam Femila ini.
Selva bangkit dari bangkunya. Diikuti Selvi dan Ogi dibelakangnya. Tiga sekawan itu menghampiri meja Tiara dan Femila yang berada di belakang.
"Lo beneran dihukum bareng Anrez?" Tanya Selva dengan nada sinis.
Mendapatkan tatapan sinis dari Selva, membuat jiwa bar-bar dalam diri Tiara meronta-ronta. Bukannya menciut mental, Tiara justru malah menatap balik Selva dengan lebih sinis. "Iya. Kenapa? Iri?" Balas gadis itu dengan lantang dan remeh.
"Hah? Apa lo bilang?" Ujar Selva dengan satu alis yang terangkat.
Tiara bangkit dari duduknya. Menatap langsung mata Selva dengan sangat tajam dan tatapannya seakan meremehkan. "Gue bilang, lo iri. Kenapa? Apa sekarang, lo juga mendadak budek?" Ucapnya dengan sarkasme yang membuat tangan Selva mengepal.
"Maksud lo apa?!" Pekik Selva tertahan. Suaranya masih terdengar tenang.
"Owh, jadi sekarang lo juga bego? Hahaha, penyakit lo banyak juga ya?"
PLAK!
"EVA! GILA YA LO?!" teriak Selvi tidak percaya. Kenapa dengan mudahnya, tangan milik kembarannnya itu mendarat dengan kencang di pipi mulus Tiara. Selva tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Kamu?
Teen FictionAnrez Ardhaniel Geonard itu, selain tampan dan jago dalam olahraga basket juga bermusik, adalah seorang lelaki yang ego-nya sangat tinggi. Selalu memaksakan apapun yang ia mau. Rela melakukan apapun dan menyingkirkan siapapun demi ambisinya. Keterpu...