KHK 7 : Tiara Kudet

450 86 15
                                    

"Mau kemana Chel?" Tanya Ghea mendongkak. Chelsea baru saja bangkit dari duduknya.

"Gue mau ke Anrez dulu. Dia ada di ujung sana," jawab Chelsea sambil menunjuk ke arah pojokan kantin.

Tiara, Femila, Ghea, dan Shakira kompak mengikuti arah yang ditunjuk oleh Chelsea.

"Itu kan cowok aneh itu? Ngapain Chelsea nyamperin dia?" Batin Tiara heran. Apakah Chelsea pernah diganggu oleh cowok menyebalkan itu seperti dirinya? Dan ... apakah Chelsea akan balas dendam?

Astaga, pikiran konyol macam apa ini?

"Lah, terus jus tomat lo gimana?" Tanya Shakira.

"Buat lo aja."

"Assikkk, enak nih. Lumayan buat penghematan." Seru Shakira kegirangan. Anak SMA memang sangat perlu belajar berhemat. Untuk masa depan.

"Eits, bagi duaaa!" Sahut Ghea cepat yang membuat Shakira menampilkan wajah datarnya.

"Sialan lo, Ghe," dumel Shakira.

"Eiitss, bagi tigaaaa!" Femila ikut ikutan.

"Buset."

"Huh, udah kalian gak usah berantem. Pesen aja, nanti gue yang bayarin. Oke?" Tawar Chelsea yang membuat Ghea, Shakira dan Femila tersenyum bahagia.

"Makasih loh Chel," ucap Femila.

"Sama-sama, yaudah gue ke sana dulu ya." Pamit Chelsea. Gadis cantik itu pun segera keluar dari bangkunya dan berjalan untuk menghampiri sang pacar.

Pandangan Tiara sedari tadi tidak lepas memperhatikan Chelsea. Apakah dugaannya benar atau tidak, kalau Chelsea akan balas dendam pada cowok aneh itu. Kalau benar, Tiara juga akan melakukan hal yang sama. Karena cowok itu, jadi terdapat sebuah benjolan kecil di kepalanya akibat timpukan bola basket tempo hari. Dia kira tidak sakit apa?!

"Hai sayang!" Sapa Anrez saat melihat Chelsea datang dan duduk di sebelahnya.

"Hai, kamu dari tadi disini?" Tanya Chelsea.

"Sayang? Mereka pacaran?" Batin Tiara bertanya tanya. Pandangannya masih tidak lepas memperhatikan interaksi antara Chelsea dan cowok aneh itu.

"Iya, aku dari tadi disini." Jawab Anrez sambil mengelus rambut panjang Chelsea.

"Kok aku gak liat kamu sih?" Tanya Chelsea dengan polosnya.

Anrez tertawa kecil. Tangannya masih aktif membelai rambut hitam panjang kecoklatan milik kekasihnya itu. "Kamu terlalu fokus sama hp kamu tadi. Aku liat kok. Lagi chatting sama siapa sih dari tadi, hmm? Fokus banget sampe gak liat aku ada disini?"

"Ish." Chelsea menepuk pelan lengan kekar Anrez. "Itu kan aku lagi bales chat kamu!" Ucapnya cemberut.

"Ulu-uluu gumush banget sih kalo cemberut gituu. Jadi pengen bungkus," ujar Anrez sambil mencubit kedua pipi Chelsea. Sedangkan Chelsea semakin mengerucutkan bibirnya.

"Ili ili gimish bingit sih, jidi pingin bingkis," beo Chelsea mengikuti gaya bicara Anrez.

"Ihh salaaahh! 'Kalo cemberut gitu'-nya mana? Masa gitu aja lupa," ledek Anrez gemas.

"Nam, kita cabut aja yuk. Jiwa jomblo gue kebakar liat keuwwuan ini," bisik Marshel pada Naimma.

Naimma mengangguk mendengar usulan Marshel. "Jiwa dan pikiran gue gak sanggup liat semua ini, Shel." Ujar Naimma mendramatisir.

Kembali lagi pada meja Tiara.

Tiara terus saja memperhatikan interaksi antara Chelsea dan juga Anrez. Hal ini memantik rasa penasaran Femila yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Tiara yang terbilang 'aneh'.

Kenapa Harus Kamu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang