CERITA INI SEDANG DALAM TAHAP REVISI
Happy Reading
Kelas masih sepi, pagi ini Syilla datang lebih awal hanya ada beberapa siswa maupun siswi. Pikirannya masih melayang pada kejadian kemarin apa maksud bella mengunci dirinya di toilet.
Ia tak berbuat apapun kemarin, apa Bella masih kesal dengannya karena bantahan ia soal tugas itu, menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan syilla terlelap.
BRAKK!!
Syilla terbangun kala gebrakan terdengar, ia mendongak ternyata Bella pelakunya.
"Heh! Cupu, bangun Lo! Selesain piket gue nih," titah Bella menyodorkan sapu secara kasar pada Syilla.
"Cepet." Sambung Bella.
"I-iya,"
Dengan perlahan, syilla mengambil sapu dan melanjutkan piket bella yang tertunda. Tak selang berapa lama siswa dan siswi berdatangan, mengingat bel masuk tinggal beberapa menit lagi.
"Yang bener donk! Sampahnya kena sepatu gue ini." Protes teman sekelas Syilla marah.
"M-maaf, aku gak sengaja." Cicit Syilla pelan.
"Maaf-maaf aja bisa Lo." Kesal Metha.
Syilla hanya menundukkan kepalanya dalam, matanya tak sengaja menangkap ke arah segerombolan laki laki yang berada di luar kelas.
Mereka dava dkk netra keduanya sempat bertubrukan untuk beberapa detik, takut jika ada yang melihat syilla memutuskan cepat kontak mata dengan Dava.
Bel berbunyi dengan segera Syilla membereskan piket nya namun, pikirannya kembali pada Tasya yang tak datang hari ini.
Ting!
Bunyi hp Syilla terdengar, tanda ada pesan masuk dengan segara Syilla membukanya ternyata dari Tasya.
|Tasyaaanakjelek|
OnlineSyill Tasya gak masuk
hari ini, Tasya harus
nganterin mamah ke
JogjaOh Iyah Gapapa Hati-hati
Di jalan yah, kabarin kalo
Udah pulang oke
Oke.. baik baik tanpa gue
Jangan kangen hhe bye"Selamat pagi anak anak."
"Pagi bu."
Syilla menyimpan ponselnya-tanpa membalas pesan terakhir dari Tasya.
"Baik, kita akan kembali membahas materi selanjutnya, sebelum itu, ibu akan membagi kalian kelompok."
Bu rina mulai membagi kelompok, entah suatu kebetulan atau apa syilla satu kelompok dengan bella dkk.
"Baik anak anak, kerjakan halaman 20 Sampai 23! Semua kerja, tidak ada yang tidak kerja paham!" Jelas Bu Rina.
"Paham buk." Ucap mereka serempak.
Bu Rina keluar dari kelas, membuat mereka kembali gaduh dan ricuh.
"Kerjain tugasnya." Titah Bella dengan melempar buku matematika pada Syilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYILLA || SELESAI
Teen Fiction•Follow Sebelum Baca •Vote Serta Komen Judul Sebelumnya [My Psycho Grillfreind] "Menganggu ketenangan saya? Anda mencari mati!" Syilla Raquenla Brawijaya, orang orang mengenalnya dengan gadis cupu, miskin, bisu dan pintar namun siapa sangka di ba...