BAB 31. KOMA

318 34 0
                                    

Halo saya kembali

Karena hari ini sudah memasuki bulan suci ramadhan, minal aidzin walfaidzin maaf jika saya memiliki kesalahan baik di sengaja ataupun tidak🙏🏻

Untuk Yang Hari Ini Puasa SEMANGATTT!!! Meskipun gak di semangati ayang wk,

Seperti biasa Sebelum baca

VOTE DULU BESTIEE!!!!

MAKSA SAYA!

CERITA INI SEDANG DALAM TAHAP REVISI

Happy Reading

Suara mesin EKG, memenuhi ruangan bernuansa putih ini, seorang gadis duduk di sebelah kanan brangkar, ia syilla. Sedari tadi syilla menangis, ia terus terusan menggenggam tangan Samuel, laki laki itu belum sadarkan diri dari komanya.

Di ruangan ini hanya ada syilla, dirinya sudah sadar Minggu lalu, terhitung sudah satu bulan lebih Samuel koma. Rasa bersalah itu menyeruak di hatinya, sakit, menyesal, marah, semua bercampur menjadi satu.

Kenangan-kenangan bersama laki laki ini terputar di otaknya, ia merindukan Samuel, merindukan candaan, omelan laki laki ini ketika syilla bandel, kebersamaan keduanya, lagi lagi air mata itu menetes tanpa bisa di cegah.

"Kamu gak mau bangun?" Tanya syilla lirih.

"Kamu gak rindu aku?"

"A-ayo bangun, aku mohon." Isak tangis itu kembali terdengar.

Hati syilla kian terasa sakit, harusnya dirinya yang terbaring lemah, bukan samuel.

Dan selama satu bulan ini juga dirinya selalu bulak balik ke rumah sakit, tak ada lagi syilla yang ceria selama satu bulan ini, dirinya benar benar kacau.

Kacau ketika tidak ada Samuel.

"Sam, ayo bangun."

"Jangan siksa syilla kaya gini sam." Lirih syilla, yang lagi lagi tak ada jawaban.

Syilla masih terdiam mencoba menahan suara Isak tangis nya, tetapi ternyata gagal ia menangis dalam diam, menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan.

Cklek!

"Sayang." Panggil dian lembut.

Syilla menoleh, mendapati Dian di sana dengan tangan menjinjing kresek putih, syilla pastikan itu makanan.

"Mamah." Panggil syilla lirih.

Dengan segera syilla memeluk tubuh Dian, menangis terisak di sana "Syuttttt, hei liat mamah." Pinta Dian dengan mengangkat kepala syilla.

"Gak boleh gini sayang, Sam pasti gak suka." Ucap Dian lembut dengan mengelap air mata syilla pelan.

"M-mafin syilla mah, gara gara syilla sam-"

"Syuuttt, ini bukan salah kamu." Cela dian dengan tersenyum.

"Kamu percaya kan sam kuat?" Tanya Dian di balas anggukan oleh syilla.

"Nah gitu donk, udah gak usah nangis, Sam laki laki kuat, ayo makan." Ajak Dian dengan menarik tangan syilla.

Syilla diam, membuat dian memberhentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

Syilla menggelengkan kepalanya "Syilla gak laper mah." Tolak syilla halus.

"Kamu belum makan dari kemarin, sayang, makan yah?" Bujuk Dian.

SYILLA || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang