BAB 26. BERTENGKAR

326 50 0
                                    

CERITA INI SEDANG DALAM TAHAP REVISI

Happy Reading

Syilla melempar tasnya kasar, ia duduk dengan muka kesal setelah melihat Samuel dan Caca yang berangkat bersama mood nya menjadi turun drastis.

Mereka yang berada di kelas, menyeringitkan dahinya heran tidak biasanya syilla datang dengan wajah tertekuk, biasanya ia selalu saja ceria.

"Lo kenap-"

Ucapan Metha terpotong saat Tasya menatapnya dengan menggelengkan kepalanya, pertanda jangan dulu di ganggu, mereka menganggukkan kepalanya kompak.

"Neneng syilla kenapa ini?" Tanya baret dirinya baru kembali dari kantin.

"Gue lagi gak mau bercanda Ret." Pinta syilla pelan.

"Gak usah ganggu, dia lagi gak mood ngomong, apalagi sama cowo ke elu." Usir Tasya dengan menarik kerah baju baret menjauh dari syilla.

"Sobek baju gue goblok!" Kesal baret.

"Tinggal beli lagi." Cibir Tasya pelan

Mereka kembali pada kegiatan masing masing, bel belum berbunyi ingatan syilla kembali saat kejadian di parkiran beberapa menit lalu

Flashback on

"Syill kamu salah pah-"

"Basi!" Bentak syilla

Syilla berjalan mendahului mereka, membuat Samuel menyusul dan menarik tangan syilla, agar menatapnya.

"Aku bisa jelasin." Ujar Samuel.

"Jelasin apa? Kamu bohong kan! Udah lah urusin aja tuh cabe cabean!" Bentak syilla dengan berlari dari sana

Samuel akan mengejar syilla namun tangannya di tahan Caca, membuat samuel diam.

"Ngapain di kejar? Gak penting." Ujar Caca yang masih bisa di dengar syilla.

Flashback of

Syilla mengeram kesal, sepertinya cabe cabean itu mengibarkan bendera perang, ia tak bisa diam saja seperti ini.

"Mau pesan apa?" Tanya tasya.

"Lemon Thea." Singkat syilla.

"Oke bentar, gue pesan dulu." Pamit Tasya.

Mereka tengah berada di kantin, seluruh kelas jamkos hari ini karena adanya rapat mendadak, mood syilla kembali turun saat melihat Samuel dan Caca yang berbarengan masuk kantin.

Syilla semakin memberengut kesal, saat melihat tangan caca bergelayut manja di lengan Samuel.

Mengapa Samuel memilih dengan caca di banding dirinya? Dan mengapa Samuel tak mau menjelaskan pada dirinya?


"Gak usah di liatin, entar makin sakit." Celetuk Tasya datang membawa makanan.

SYILLA || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang