BAB 25. BOHONG

365 50 2
                                    

CERITA INI SEDANG DALAM TAHAP REVISI

Happy Reading

"Lu berdua ngapain si?" Tanya Rayhan kesal.

"Nih si Tasya, gak mau ngalah ih," adu Dian.

"Apaan, ini Chiki gue ambil lagi lah," kekeh Tasya

Rayhan hanya menggelengkan kepalanya pelan, mereka—Dian, metha, Tasya, baret dan Rendy. Tengah berada di rumah Syilla mengerjakan tugas kelompok.

Tak hanya mereka saja ada inti Balck diamond juga dia sini, termasuk duo—d yang sedari tadi memperhatikan perdebatan mereka.

Mereka memang sengaja memilih rumah syilla, hanya rumah dialah yang free, namun lihatlah bukannya mereka mengerjakan tugas malah sibuk dengan urusan masing masing.

Dengan baret dan Rendy yang tengah bermain play station, Dian dan Tasya yang berebut makanan, hanya Metha dan dirinya lah yang fokus mengerjakan tugas.

"Udah dulu coba main mainnya, kerjain tugas Lo masing masing," titah syilla.

"Bentar syil," ucap baret.

"Kerjain sekarang atau gue sleding pala kalian satu satu!" Bentak Metha kesal.

"Ben-"

"SEKARANG!"

Dengan patuh mereka mengambil buku masing masing, mengerjakan tugas yang  sudah di bagi dari awal, syilla terkekeh pelan jika sudah Metha mengamuk saja baru menurut.

"Mampus," cibir Iqbal terkekeh melihat mereka.

"Gitu kan enak," ucap Metha

Suasana menjadi hening, hanya suara goresan pulpen masing masing yang terdengar mereka fokus pada tugas yang di berikan.

Sedangkan kedua Abang syilla dan inti Balck diamond hanya fokus pada ponselnya masing masing.

"CK! Apa yang salah si, perasaan bener semua," kesal Tasya menggerutu.

"Kenapa Lo?" Tanya syilla, dengan masih fokus pada bukunya.

"Jawaban nomor 18 apa si?" Tanya Tasya.

"Minus lima," jawab syilla.

"Ko gue salah ya?" Monolognya.

"Salah kali rumusnya," beritahu baret.

"Engga ko, bener."

"Coba liat," pinta zicho mengambil buku Tasya.

"Ini salah," beritahu zicho, membuat Tasya menatapnya.

Tak kurang dari lima menit zicho melihat soal itu, apa katanya tadi? Ada yang salah?

"Apa?"

"CK! Liat sini."

"Rumus Lo kebalik, makannya gak nemu," jelas zicho singkat

Mereka yang berada di sana menatap keduanya dengan senyuman, tanpa mereka sadari jarak keduanya begitu dekat.

Saat Tasya menoleh, laki laki di sampingnya pun ikut menoleh, membuat mereka bertatapan netra hitam pekat dan coklat terang itu bertubrukan.

SYILLA || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang