BAB 11. PEMBUNUH BANG LEO

642 80 3
                                    

"Sayang anda Hanya pura Pura jangan harap saya percaya!"


-Syilla Raquenlla Brawijaya

"Semua Itu takdir Gue Bukan pembunuh!"

-Grabelia Dobertons

"Gue baru sadar bahwa rasa itu hadir setelah penyesalan datang."

-Kenzie Giovano Kertawijaya

🥀🥀🥀

"Syilla, syill."

"Apa sih sya?" Sahut syilla.

"Si kenzie ngebantuin si bella, jadi dia kaga di depak dari sekolah." Ucap tasya yang baru saja datang dengan menggebu-gebu.

Namun tak ada jawaban, sedangkan syilla tengah asik menatap bangunan tinggi yang menjulang di depannya.


"Terus?" Tanya Syilla tenang.

"Ishhh, ko lo malah tenang tenang aja si." Kesal tasya dan duduk di samping Syilla.

Tiba tiba Syilla merogoh sakunya, mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

"Lakukan sekarang." Perintah Syilla saat sambungan terhubung.

"...."

"Saya tunggu."

"...."

Tut!

"Let's play to game,"

"Ngapain Lo?" Tanya tasya kepo.

"Permainan kedua segera di mulai." sahut Syilla dengan senyuman mengembang.

Sedangkan di ruangan kepala sekola kini suasana sangat mencekam dan panas, ada banyak orang di sini dari mulai kedua orang tua Bella, kenzie, dan seseorang yang di tuduh sebagai orang suruhan Bella.

Mereka tengah membasah tentang kasus pencurian, yang ternyata bella sendiri yang mengambilnya.

"Saya mohon pak jangan keluarkan Bella dari sekolah ini." Mohon niken—bunda Bella.

"Tapi buk Bella telah melakukan kesalahan."

"Itu bukan saya pak saya di fitnah." Kilah Bella dengan mata berkaca kaca.

"Bagaimana kamu bilang itu bukan kamu kalau di video itu kamu pelakunya." Ucap buk Kania, membuka sura.

"Anak saya di fitnah bu." Ucap bagas—ayah Bella, ikut membela.

"Silahkan tanya pada dia apa saya pernah bertemu dia." Titah Bella.

"Apa kamu kenal dengan Bella?" Tanya pak Doni.

"Saya tidak pernah kenal dengan wanita ini." Ucap laki laki itu dingin.

"Tuh kan pak apa saya bilang saya tak pernah ketemu dia."

SYILLA || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang