BAB 05. TEROR DAN KECELAKAAN

728 85 14
                                    

HAIII!!!

SYILLA DKK KEMBALI!! ADA YANG MIS ME? MIS SAMUEL? GAADA? YODAH BYE!

CERITA INI SEDANG DALAM TAHAP REVISI

happy reading


"Aku Tak Berbeda dari yang lain, Bahkan aku jauh lebih jahat Di Banding mereka yang menindas Ku"

- Syilla Raquenlla Brawijaya

🥀🥀🥀


Pagi pagi sekali syilla di kejutkan saat Kenzie berada di depan rumahnya, untung saja Abang abangnya telah berangkat duluan.

"N-ngapain?" Tanya Syilla gugup.

"Pagi sayang." sapa Kenzie dengan senyuman manisnya.

"Pa-pagi."

"Ayo berangkat." ajak Kenzie menarik tangan Syilla menuju motornya.

"Ha?" Kaget Syilla menatap tangannya yang di tarik Kenzie.

"Ko malah bengong sii? Mau sekolah gak?" Tanya Kenzie yang di anggukki Syilla.

"T-tapi Ken." cegah Syilla.

"Gapapa, ada aku oke." tenang Kenzie dengan memakaikan Syilla helm.

Motor Kenzie berjalan membelah ramainya pagi di Jakarta, menuju sekolah hati Syilla sudah dag dig dug tak karuan.

Usapan lembut ia rasakan, memang tangan Syilla melilit di pinggang Kenzie, ralat bukan kemauan Syilla namun perintah Kenzie.

"Percaya sama aku, mereka gak akan bully kamu lagi." ucap Kenzie sedikit berteriak.

"Iyah."

Sma atlantis di gegerkan dengan syilla yang berangkat bareng dengan Kenzie most wanted sekolah, Motor Kenzie berjalan santai memasuki gerbang sekolah, Syilla lagi dan lagi menunduk.

"Ko Kenzie sama si cupu?"

"What! Mereka berangkat bareng?"

"Perang lagi nih."

"Mereka jadian?"

Bisik bisik terdengar, kenzie acuh sedangkan Syilla sudah keringat dingin di sebelahnya.

Setelah melepas helm, syilla berjalan terlebih dahulu namun, tangannya di tahan Kenzie membuat Syilla mengurungkan niatnya untuk pergi terlebih dahulu.

"Mau kemana cantik?" Tanya Kenzie.

"A-aku mau ke kelas." gugup Syilla dengan masih menundukkan kepalanya.

"Bareng aku donk, masa di tinggal."

"Ayo ke kelas." ajak Kenzie dengan menggandeng tangan Syilla, membuat mereka kembali melotot kan matanya.

Sepanjang koridor, banyak bisik bisik secara terang terangan mengenai keduanya, Kenzie berjalan dengan kepala sedikit mengadah ke atas, sedangkan Syilla menundukkan kepalanya.

Mereka sampai di depan kelas kenzie menghadap ke arah syilla.

"Belajar yang rajin oke." Titah Kenzie dengan mengelus pucuk kepala syilla.

"I-iya." gugup Syilla.

"Gih masuk."

"Aku masuk dulu." pamit Syilla.

"Syil," panggil Kenzie membuat Syilla membalikan badannya.

"Semangat." ucap Kenzie tepat di telinga Syilla, membuat Syilla seketika mematung.

SYILLA || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang