CERITA INI SEDANG DALAM TAHAP REVISI
Happy reading
"Syil lo ada hubungan apa sama Kenzie?" Tanya Tasya kepo
"Aku gaada hubungan apa apa sama Kenzie sya." jawab Syilla apa adanya.
Keduanya sedang berdiri di samping lapangan basket, dengan syilla yang tengah mengikat tali sepatu dan Tasya yang sibuk membenarkan letak ikatan rambutnya.
Hari ini kelas syilla mendapati pelajaran olahraga.
"Ko kalian Deket, tadi juga dia ngasih lo coklat kan?" Tanya Tasya mengingat sahabatnya ini di beri coklat oleh Kenzie.
"Iya, tapi aku gaada hubungan apa apa sya." ucap Syilla meyakinkan temannya.
"Lo harus hati hati sama kenzie, dia tampan tapi juga fuckboy." ucap Tasya dengan penuh peringatan.
Bukan karena cemburu tapi ia tak mau sahabatnya menjadi korban berikutnya ke fuckboy an Seorang Kenzie.
Bukan tanpa sebab juga Tasya bertanya seperti itu karena entah setan dari mana akhir akhir ini Kenzie tampak mendekati sahabatnya.
"Iyah engga ko."
Prittttt......
"Ayo semuanya kumpul!" teriak pak Rama mengintruksikan mereka untuk berkumpul.
Setelahnya mereka kompak mendengarkan arahan dari pa Rama mengenai materi hari ini—volly.
Setelah kurang lebih 20 menit mereka melakukan pemanasan, kini tim putri terlebih dahulu mendapatkan ijin untuk bermain voly.
Prittttt..
Pluit berbunyi menandakan permainan di mulai, semua berjalan baik baik saja bahkan mereka bermain dengan sportif.
Namun, saat bola mengarah pada syilla dan ia akan melakukan smash, entah dari mana datangnya bella ikut lompat dan dengan sengaja menubruk tubuh Syilla hingga terjatuh.
BRUKK!!
"Sshhh," ringis Syilla.
"Ups sorry." ucap Bella dengan nada mengejek.
Seketika syilla di kerubuni banyak orang, mereka melotot kan matanya saat Kenzie berlari ke arah syilla, menggendongnya ala bridal style dan membawanya ke UKS.
"What! Apa apaan tuh si Kenzie pake segala nolongin si cupu." Kesal Bella.
"Nyari ribut si cupu bel." Ucap Dina memanas manasi temannya.
"Awas aja lu."
Kenzie mendudukkan Syilla pada berangkar yang berada di uks, ia berjalan mengambil tempat p3k tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"Syil Lo gapapa?" Tanya tasya khawatir.
"A-aku gapapa ko saya." gugup Syilla.
"Mending lo beliin Syilla teh tawar anget gih, biar luka Syilla gue obatin." titah Kenzie.
Tasya melirik syilla sebentar iya kembali menatap Kenzie yang tengah menatap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYILLA || SELESAI
Teen Fiction•Follow Sebelum Baca •Vote Serta Komen Judul Sebelumnya [My Psycho Grillfreind] "Menganggu ketenangan saya? Anda mencari mati!" Syilla Raquenla Brawijaya, orang orang mengenalnya dengan gadis cupu, miskin, bisu dan pintar namun siapa sangka di ba...