BAB 16. KEROMANTISAN

619 74 1
                                    

CERITA INI SEDANG DALAM TAHAP REVISI

Happy Reading

"Bagi elah." Ucap ikbal merebut ciki.

"Engga, enak aja punya gue ini." Ujar Rayhan dengan tangan menyembunyikan ciki itu.

"Pelit amat heran."

Mereka tengah berada di kantin belakang sekolah, atau basecamp kedua black Diamond, tempat pelarian anak anak laki laki jika jamkos ataupun bolos.

Di sini hanya di isi anak anak Balck Diamond, sebenarnya bukan khusus tetapi bagi mereka yang bukan anggota Balck Diamond merasa segan dan malu untuk datang, padahal Balck Diamond welcome welcome saja.

"Berantem tross." Cibir Dave kesal.

"Eits, kalau kita gak berantem gak asik bro." Ucap Rayhan sombong.

"Nah bener tuh." Timpal Ikbal kemudian mereka ber-tos ria.

"Najis!" Kompak semuanya.

Gelak tawa terdengar di meja itu, memang jika sudah di satukan ada saja tingkah konyol yang mereka buat.

"Hallo." Sapa syilla.

"Hai queen." Kompak mereka semua dengan mengalihkan tatapan pada dua gadis ini.

"Ko ke sini?" Tanya Dava.

"Kelas queen free." Jawab syilla.

Mereka hanya ber 'oh' ria saja, sudah tidak asing lagi jika kantin ini di jadikan pelarian juga bagi syilla dan Tasya.

"Bagi." Pinta syilla.

Tangannya bergerak mendebut ciki yang berada di tangan Samuel kasar, membuat laki laki itu berdecak sebal.

"Ck! Pelan pelan, nanti keselek," peringat Samuel.

"Enggwha bak- uhuk."

"Mampus!"

"Mi-nu-m."

"Nih."

Samuel menyodorkan botol Aqua yang di rebut oleh queen, ia hanya terkekeh melihat wajah queen yang panik menurutnya lucu.

"Mau kemana?" Tanya Zicho.

Pergerakan Tasya terhenti saat zicho mencekal tangannya, tatapan mereka kembali bertemu saat Tasya melirik tangannya yang di cekal.

"Rooftop." ucap Tasya dingin.

Lantas ia melepaskan cekalan zicho pelan, berjalan masuk ke dalam basecamp semua yang ada di sana menyeringitkan dahinya bingung, dari nada bicaranya saja mereka tau Tasya sedang tidak baik baik saja.

"Dia kenapa?" Tanya Dave.

"Gatau, ada masalah kali." Sahut queen.

"Dia gak cerita ke lo?" Tanya Zicho.

"Engga, dia gak cerita apa apa."

Zicho diam perasaanya tak enak saat bertatapan tadi ia rasa ada Yang aneh, itu bukan tatapan yang biasanya Tasya berikan seperti ada kerapuhan di sana.

"Biarin aja, mungkin dia butuh waktu sendiri." ujar Samuel.

Mereka mengangguk sepertinya Tasya memang sedang tak baik baik saja tapi mereka tak bisa terlalu dalam ikut campur masalahnya.

SYILLA || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang