Kejutan?

3K 255 15
                                    

Gemuruh angin masih berhembus kencang menerpa kota Semarang sejak dini hari disertai dengan gerimis kecil yang membuat suhu menjadi dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemuruh angin masih berhembus kencang menerpa kota Semarang sejak dini hari disertai dengan gerimis kecil yang membuat suhu menjadi dingin. Rasyana merenung menatap halaman luar lewat jendela kamarnya.

"Anak ibu pasti kuat, kita lewati sama-sama ya ...." lirih Rasyana sambil memegang perutnya sendiri. Nyatanya ia masih merasa jika ada calon anaknya di dalam sana.

"Apa kamu akan nikah sama Hanin mas? " tanyanya dalam hati. Mengingat keberadaan Hanin yang sekarang jelas akan selalu ada di samping Anan.

Netranya beralih menatap lamat mushaf Al-Qur'an mini pemberian Anan yang diberikan kepadanya lewat Maryam kala itu, yang saat ini ada pada genggamannya.

"Ini punya siapa umi?" Tanya Rasyana kala melihat kotak kecil yang terbungkus rapi ada di dalam laci lemari kamar Anan.

"Ini punya Anan, nduk. Dia bilang buat istrinya nanti." Balas Maryam seraya menyerahkan mushaf itu pada Rasyana.

"Disimpan, dijaga dan dibaca, itu pesan Anan sama umi waktu itu." Ucap Maryam diakhiri senyum manis.

Rasyana juga tersenyum menanggapi itu.

"Anan itu anaknya kadang suka manja, kamu harus sabar kalau sama dia." Beritahu Maryam lagi.

Air mata Rasyana mengalir begitu saja, bahkan sampai hari ini ia belum melihat sifat Anan yang manja dengannya.

"Anan itu pindah ke sekolah umum karena pengen ngerasain ikut organisasi, dia bilang pengen ikut perkemahan."

Rasyana ingat bagian ini, murid baru yang cukup mudah mengajak teman sekelasnya berbicara saat kegiatan pramuka berlangsung.

"Dulu menantu umi ikut pramuka juga ya?" Tebak Maryam.

Rasyana mengangguk.

"Umi punya rahasia Anan sebenarnya, nduk." Tambah Maryam dengan serius.

Rasyana lantas memasang telinganya dengan benar guna menyimak apa yang akan Maryam sampaikan.

"Rahasia, umi?"

"Umi mau tanya dulu, katanya kamu kenal Alif waktu kamu dan Anan kerja kelompok kan?"

Rasyana menangguk, sebenarnya ia agak canggung saat membahas Alifandra. Namun ia lebih memilih mendengarkan saja dengan baik.

"Anan pernah bilang sama umi, kalau dia suka sama teman sekelasnya."

DEG

"Siapa umi?" Tanya Rasyana spontan dengan penasaran dan sedikit kesal. Sedangkan Maryam malah tersenyum.

"Kamu."

"Rasya?"

"Iya, tapi dia bilang kalau Alifandra lebih dulu menyampaikan rasa sukanya sama kamu. Makanya dia memilih diam."

Ternyata Bersamamu (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang