Dengan langkah cepat dan gemetar Rasyana Saraswati Putri Prasetya terus berlari tak tentu arah untuk mencari tempat persembunyian. Ia tak mau jika tertangkap. Cukup dengan tragis Ia melihat Anandra Malik Ibrahim dengan penuh luka di dalam sana. Ia harus pergi jauh, walaupun berat meninggalkan Anan di dalam sana yang bersimpuh darah dan lebam dibagian tubuhnya.Derap langkah kaki mulai mendekat kearahnya, tungkainya melemas, keringat dingin membanjiri tubuhnya. Dengan sekuat tenaga Ia menahan tangis, menggigita bibir bagian bawahnya untuk meredam rasa sakit karena luka sayatan di bagian wajah, lengan, dan pahanya.
"Kita harus membawa orang itu kembali kepada bos!" Ketus salah satu orang yang mengejar Rasyana disana.
"Cepat sekali dia menghilang."
"Kita cari ke arah selatan dan utara saja, karena di sana banyak pohon rimbun yang bisa dijadikan tempat bersembunyi." Perintah orang disana.
Dalam hitungan detik suasana nampak sunyi di telinga Rasyana, hanya suara binatang-binatang kecil yang bersahutan di hutan yang Ia dengar.
Ia meyakinkan diri untuk menoleh ke arah belakang, nampak sepi. Mungkin saatnya Ia melarikan diri lebih jauh. Kakinya mengambil ancang-ancang untuk berlari, namun didetik kelima tangannya di cekal oleh seseorang. Spontan Ia menoleh kebelakang, betapa terkejutnya saat mendapati wajah Alifandra yang memerah menahan amarah dan menyeramkan layaknya hedak menerkam mangsanya berada di depannya sekarang.
Spontan Ia memberontak kuat untuk melepaskan cekalan tangan itu. "Anan! Tolong! Anan takut! Aaaaaa ... lepas mas Alif lepas!" Teriaknya terus menerus.
Namun hasilnya nihil, tenanganya semakin berkurang untuk memberontak, melepas cekalan tangannya itu. Nama Anan terus Ia panggil namun sama sekali tidak ada respon dari pemilik nama itu.
Dengan mengucap basmalah dan tekad, hitungan detik berikutnya cekalan tangan itu terlepas. Dengan tergesa-gesa Rasyana melangkahkan kakinya kemanapun asal menjauh dari kejaran Alifandra.
BUGH
Pukulan keras balok kayu mendarat sempurna di tengkuknya, membuat Rasyana limbung seketika. Dunianya berputar, netranya memejam sempurna menahan sakit yang di dapatnya. Semuanya gelap.
Sayup-sayup Ia mendengar namanya dipanggil lembut oleh seseorang. Pelipisnya diusap lembut memberinya kenyamanan. Netranya mengerjap sempurna mendapati Alifandra di depannya dengan senyum miringnya. Rasyana bersiap untuk memberontak namun tertahan saat menyadari tangannya diikat di atas kepalanya. Kedua kakinya diikat sempurna membentuk huruf V terbalik.
"M-mas mau ngapain?" Tanyanya terbata dengan sesegukan. Linangan air mata tak henti-hentinya melewati pipinya yang mulai memucat dingin.
"Sssshhh ...." ringis Rasyana saat Alifandra menempelkan kain yang berbau alkohol itu tepat di bagian wajahnya yang terluka akibat goresan benda tajam yang anak buahnya lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Bersamamu (SELESAI)
Ficción Generalcerita ini hanya ada di wattpad! BLURB Ketika Rasyana Saraswati Putri Prasetya mengaharapkan Alifandra Malik Ibrahim yang menjemputnya. Seseorang yang mengucapkan janji sucinya atas dasar pernikahan seketika sirna, setelah melihat keberadaan adik ip...