Mencuatnya Emosi

5K 365 2
                                    

Tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok. Tok. Tok.

Ketukan pintu terdengar dari luar membuat ketiga perempuan yang tengah bercengkrama dalam kamar itu seketika menghentikan obrolan mereka.

"Sya, ada yang ketuk pintu tuh, pasti suami kamu," ucap Shafa.

"Suami? Siapa?" Tanya Rasyana cengo.

"Heh, lo baru aja sah jadi istri orang udah pikun aja," sahut Athifa sengit.

"Gue tuh---" belum sempat Rasyana menyelesaikan ucapannya, Atifa menoyor kepalanya cukup kuat.

"Itu suami lo jemput Sya, bukain gih," perintahnya.

"Sans! Bisa rusak nih dandanan gue, ntar mas Alif ill-feel lagi!" Dengusnya kesal membuat kedua sahabatnya itu terkekeh melihat Rasyana kesal.

CEKLEK

Rasyana membuka pintu kamarnya. Detik berikutnya ia terdiam. Ternyata yang mengetuk pintu kamarnya bukan suaminya.

"Anan, kok lo disini?" Tanya Rasyana mendapati adik iparnya berdiri di depannya sekarang.

Rasyana masih menatap keberadaan Anan di depannya yang mengenakan pakaian putih seperti dirinya, lengkap dengan peci putih di kepalanya dan kain batik yang melilit di pinggangnya hingga diatas lutut, membuat Rasyana heran.

"Maaf," satu kata itulah yang keluar dari pemuda di depannya. Rasyana menatap Anan bingung.

"Lo kenapa sih, mas Alif mana? Kok lo yang ke sini?" Tanyanya, Anan menggeleng, seketika membawa Rasyana ke dalam pelukan hangatnya.

Rasyana memberontak, Ia kesal dengan perlakuan Anan. Siapa yang tidak kesal kala seorang adik ipar mendekapnya dengan erat, Ia takut suaminya marah, itulah yang ada dipikirkannya.

"Bang Alif kabur, aku yang gantiin abang jadi suami kamu Ra," ungkapnya.

DEG

Rasyana menggeleng tak percaya di pelukan Anan. Buliran air matanya mulai mengalir melewati pipi mulusnya.

Terkejut? Pasti. Namun bukan Rasyana namanya jika Ia percaya begitu saja dengan adik iparnya yang memang sering bercanda.

"Enggak mungkin! Lo pasti bohong!" Ketus Rasyana yang berusaha melerai pelukannya. Namun Anan semakin mendekap erat dirinya.

Anan menggelengkan kepalanya lemah, pertanda Ia tidak berbohong atas ucapannya. Rasyana termenung melihat itu. Ia tahu, adik iparnya ini hanya mempermainkan aksi prank-nya. Tolong katakan, dimana bendera berwarna putihnya, atau dimana letak kamera tersembunyi itu berada. Rasyana ingin mengaku kalah saat ini juga.

"Heh, Anan ---" pekik Athifa dan Shafa yang melihat Anan memeluk Rasyana di depan pintu.

"Lo ngapain peluk-peluk istri---" belum sempat Atifa menyelesaikan ucapannya. Matanya terpaku melihat pakaian yang di kenakan Anan yang ternyata serasi dengan milik Rasyana, ada apa sebenarnya.

Ternyata Bersamamu (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang