Hari ini adalah hari keempat Rasyana menginjakkan kembali kakinya di universitas tercintanya ini. Kabar jika dirinya menikah seminggu yang lalu juga sudah tersebar di gedung fakultasnya. Membuat teman-teman lelakinya semakin gencar menggodanya. Namun Rasyana bukanlah lagi yang dulu, jika digoda akan mencak-mencak menanggapinya. Sekarang Ia hanya memilih diam tanpa menghiraukan mereka.
Selama empat hari ini, Anan juga tak berhenti berpatroli ke gedung fakultas teknologi informasi untuk mencarinya. Namun Rasyana berhasil lolos, Ia akan masuk ke kelas beberapa menit sebelum kelas dimulai dan akan pulang lebih awal atau paling tidak, Ia bersembunyi lebih dulu di kelas lain di jurusan lain.
Kegiatan berlangsung seperti biasa dan semua nampak tenang mengikuti kelas dengan mata kuliah yang cukup rumit seperti biasanya. Di jam pertama sudah disuguhi kuis dan soal-soal yang membuat Rasyana dan dua sahabatnya itu berpikir keras untuk menjawabnya.
"Segera kumpulkan jawaban kalian dan keluar dari kelas saya." Ucap dosen muda itu, Adam Karnavian As- Siddiq.
Dengan gerakan cepat Athifa mengikuti instruksi dari dosen idamannya itu. "Ini pak," serunya setelah berada di depan sang dosen. Pak Adam hanya mengangguk.
Athifa mendengus sebal, Ia memilih melambaikan tangannya beserta senyum-senyum tak jelas pada Rasyana dan Shafa yang masih fokus menjawab beberapa kuis.
"Sebaiknya kamu keluar Athifa Maulida Hasan, nomor absen 5. Tunggu temanmu di depan kelas!" Perintah Pak Adam tegas disertai tatapan mematikan membuat Athifa meneguk salivanya kasar, segera Ia mengikuti perintah Adam sebelum nilainya terancam.
Terdengar beberapa gelak tawa dari teman sekelasnya yang duduk di kursi belakang. "Jika tidak ingin mengikuti kelas saya, silakan keluar!" Bentak Pak Adam, membuat teman-temannya yang tadinya tertawa lepas langsung terdiam di tempat.
Mendengar bentakan itu, Athifa yang masih berada di depan pintu kelas lantas menyembulkan kepalanya. "Wleee ...." ejek Athifa sambil menjulurkan lidahnya.
"Pak, Athifa!" Seru Syahrannaz sambil menunjuk ke arah Athifa yang masih berada di posisinya.
Sekarang, semua mata tertuju pada posisi Athifa.
"Athifa Maulida Hasan! Saya tunggu kamu di ruangan saya hari ini!" Ucap Pak Adam.
"I-iya ... pak" jawabnya gugup dengan menunduk.
~~~
Setelah menyelesaikan urusannya dengan Pak Adam, Athifa menyusul Rasyana dan Shafa di kantin fakultas teknologi informasi. Dengan muka tertekuk dan cemberut membuat kedua sahabatnya itu menatap heran.
"Gimana Fa?" Tanya Rasyana.
"Gitu deh, gila! Bisa-bisanya gue disuruh bikin makalah, mana tebel banget nih modulnya," dumelnya seraya menunjukkan modul tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Bersamamu (SELESAI)
Fiksi Umumcerita ini hanya ada di wattpad! BLURB Ketika Rasyana Saraswati Putri Prasetya mengaharapkan Alifandra Malik Ibrahim yang menjemputnya. Seseorang yang mengucapkan janji sucinya atas dasar pernikahan seketika sirna, setelah melihat keberadaan adik ip...