cerita ini hanya ada di wattpad!
BLURB
Ketika Rasyana Saraswati Putri Prasetya mengaharapkan Alifandra Malik Ibrahim yang menjemputnya. Seseorang yang mengucapkan janji sucinya atas dasar pernikahan seketika sirna, setelah melihat keberadaan adik ip...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumah mewah dari salah satu keturunan keluarga almarhum bapak Malik Ibrahim nampak sunyi akan pegawai. Itu artinya kegiatan malam mereka akan segera berlangsung setelah semua pegawai dipulangkan.
"Gimana?"
"Beres om, semuanya sesuai rencana."
"Bagus, kalau gitu kamu siap kan?"
Pemuda itu mengangguk, "Aku berangkat buat ambil berkas itu di ruang kerja abi."
Pria paruh baya yang disapa om itu mengangguk.
"Kita mulai permainan ini Adiputra!" Sinis pria itu.
Alifandra menjalankan misi keduanya untuk mengambil berkas yang diminta Aliputra Malik Ibrahim,adik abinya.
Sudah sebulan lebih dirinya tak menginjakkan kaki kerumah masa kecilnya setelah resmi keluar dari apartemen dan menetap bersama Aliputra.
Terakhir saat seminggu sebelum penerbangannya ke Bali dan melangsungkan pernikahannya. Namun urung karena niat terselubungnya telah berjalan dengan lancar.
Alifandra berhasil menghilangkan jejaknya, menghapus data-data tentang dirinya setelah berhasil keluar dari pulau Jawa untuk sementara. Tiga minggu berlalu setelah itu, dirinya kembali ke pulau Jawa dengan merubah semua identitasnya lalu menetap bersama Aliputra.
Malam itu, dimana ia sempat bertukar pesan suara dengan Rasyana, Ia masih sempat menginjakkan kakinya ke tempat terlarang bersama beberapa teman lamanya dan salah satu sepupunya sebelum berangkat ke bandara untuk penerbangan berikutnya.
Sebenarnya rencana yang ia buat bersama Aliputra sudah berjalan semenjak Anandra menginjak bangku SMA, dimana pertama kalinya Ia menemukan gadis incaran yang berasal dari keluarga Prasetya itu.
Alifandra memang tak pernah menaruh rasa pada Rasyana, bukan takut kecewa. Namun jika ia melibatkan cinta dalam misinya, sudah dipastikan itu akan gagal.
Dengan laju normal, Alifandra membelah jalanan kota menuju rumahnya. Ia sengaja memarkir motor barunya di tempat sepi yang berada lima belas meter dari rumahnya. Ia memilih berjalan kaki, mudah baginya untuk masuk ke rumah itu, sebab Alifandra memiliki semua kunci cadangan ruangan yang ada di rumah ini.
Penjagaan di rumah Adiputra memang tidak terlalu ketat, karena sudah ada penjagaan ketat oleh satpam di gerbang utama perumahannya.
"Akhirnya, gue harus masuk ke ruang kerja abi." Gumamnya sambil mengendap- endap.
Netranya menyorot tajam penjuru ruangan, memastikan semua orang sudah tidur. Alifandra kembali melanjutkan kegiatannya. Namun sayang, tiba-tiba saja netranya bertemu dengan perempuan yang ia tinggalkan menjelang prosesi akad nikah berada disana.
"Rasyana?" batinnya bingung. Dirinya belum mengetahui jika Anandra yang menggantikannya untuk menjadi suami Rasyana. Yang ia tahu dari Aliputra adalah, jika Rasyana menikah dengan teman lamanya.
