Pagi ini Rasyana berangkat menuju kampus bersama. Tak ada yang spesial lantaran kedua insan itu belum sepenuhnya terbiasa jika hanya berduaan seperti ini. Walaupun kemarin mereka kemana-mana berdua karena Rasyana ketakutan, lain hal dengan sekarang.
"Udah tenang kan?" Rasyana mengangguk.
"Alhamdulillah, tapi gimana nanti kalau mas Alif masuk rumah lagi?"
Anan nampak menghela napas, "Nanti mas cari tahu kenapa bang Alif malah nyelinap masuk ke rumah bukannya terang-terangan."
"Mas, emangnya kamu gak tahu mas Alif waktu itu pergi kemana?"
"Aku gak tahu Ra, bahkan abi sama umi juga, dan informasi terakhir sebelum akad nikah dimulai waktu itu, bang Alif ada di luar pulau." Jawabnya lantas tersenyum kecut.
"Oh iya, tentang bang Alif yang masuk ke rumah tadi malam ... umi jangan sampai tahu dulu ya, nanti pasti bakalan repot." Ucap Anan, Rasyana mengangguk paham.
Hening sebentar, Rasyana kembali menatap jalanan di sebelah kirinya, dan Anan kembali fokus ke depan.
"Ra ... kamu masih ada rasa sama bang Alif?" Tanya Anan, seketika Rasyana menoleh dengan tatapan tak bisa diartikan.
Rasyana tersenyum tipis, "Rasa itu masih ada mas, tapi gak lagi sama. Karena aku berusaha membuka hati buat kamu." Jawabnya sambil menunduk malu.
Anan tersenyum manis, "Makasih Ra, semoga ini awal yang baik untuk kita."
"Dan ... aku akan berusaha buat kamu jatuh cinta, sama kayak aku yang jatuh cinta ke kamu Ra, setelah akad."
"Maaf Nan ...."
"Aku ngerti."
"Aku cuma belum bisa sepenuhnya berdamai. Dan aku juga pengen tahu apa alasan mas Alif pergi waktu itu, cuma itu bukan ada maksud lain. Percaya, aku udah berusaha buka hati." Ucapnya diakhiri senyum manis.
"Aku turun duluan."
"Kenapa gak bareng aja?"
Rasyana nampak bingung, ia mengerti jika bayak teman-temannya yang mengetahui jika dirinya sudah menikah, tapi ia malu jika harus keluar dari mobil yang sama secara bersamaan.
"Ra?"
"Kamu duluan aja deh, aku nyusul."
"Padahal aku mau anterin kamu ke kelas."godanya.
"Ish, udah deh, jangan mulai." Anan terkekeh.
"Mas." Panggilnya sambil menyodorkan tangan.
Anan berdehem, lantas menyambut uluran tangan Rasyana.
Rasyana mencium punggung tangan suaminya itu. Tak berselang lama Anan juga mencium kening Rasyana.
"Oh iya, kamu beneran mau pakai kacamatanya?" Rasyana mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Bersamamu (SELESAI)
Fiction généralecerita ini hanya ada di wattpad! BLURB Ketika Rasyana Saraswati Putri Prasetya mengaharapkan Alifandra Malik Ibrahim yang menjemputnya. Seseorang yang mengucapkan janji sucinya atas dasar pernikahan seketika sirna, setelah melihat keberadaan adik ip...