Bab 9
Kathy
(9 Maret 2020)
"Nang, apa-apaan kamu??? Berani sekali kamu tidur sama wanita itu!!! Kurang ajar kamu!!! Laki-laki bajingan!!! Bangsat!!!", teriak Kathy sambil melemparkan vas bunga ke arah ranjang di mana Nanang sedang berbaring telanjang bersama dengan seorang perempuan muda berumur sekitar 20an tahun.
Vas bunga itu mengenai bagian atas kepala Nanang.
Ia menjerit kesakitan.
"Aduh!!! Sakit!!!"
Wanita muda tersebut terlihat sangat kaget dan segera memakai pakaiannya dengan tergesa-gesa.
Ia cepat-cepat berlari menuju ke pintu kamar tidur tersebut.
"Keluar kamu, perempuan jalang!!! Keluar kamu dari rumah ini!!! Pelacur, kamu!!!", teriak Kathy sambil mendorong tubuh perempuan muda tersebut, sehingga Ia terjatuh terjerembab di atas lantai di luar kamar tidur tersebut.
Perempuan muda tersebut memandangi wajah Kathy dengan penuh amarah.
"Apa kamu lihat-lihat??? Nggak terima sama aku??? Mau bertengkar sama aku??? Sini!!! Aku gampar wajah mu pakai sepatu ku ini!!! Biar hancur wajahmu yang binal itu!!!", teriak Kathy sambil melepas sepatu hak tingginya dan mengacungkannya ke depan wajah perempuan muda itu.
"Sabar lah,beb. Sabar....", kata Nanang sambil memeluk tubuh Kathy dari arah belakang.
Perempuan muda itu menitikkan air mata di pipinya dan berkata,
"Nang! Kamu jahat! Katanya kamu masih single! Ternyata kamu sudah beristri!"
"Lho! Dia ini bukan istriku. Dia ini...dia ini...dia...adalah...", jawab Nanang dengan terbata-bata.
"Aku apa??? Aku adalah apa??? Hah??? Aku adalah apa mu??? Tante girangmu??? Hah???", kata Kathy sambil memutar tubuhnya menghadap Nanang dan menampar wajahnya dengan sangat keras.
Perempuan muda itu terlihat kaget dan Ia segera berlari meninggalkan rumah itu.
"Beb....sabarlah. Aku minta maaf...Aku khilaf,beb...", kata Nanang sambil memeluk tubuh Kathy.
"Khilaf...khilaf...Nenek mu ya khilaf???", teriak Kathy sambil mendorong tubuh telanjang Nanang menjauh dari tubuhnya.
Nanang mencoba memeluk tubuh Kathy sekali lagi.
"Eittsss!!! Kamu jangan coba-coba memelukku lagi!!! Kugampar wajah bajinganmu!!!", kata Kathy sambil mengacungkan sepatu hak tingginya ke depan wajah Nanang.
"Ya maaflah, beb. Aku kan tadi sudah bilang. Aku cuman khilaf. Aku cuman cinta kamu seorang. Perempuan itu hanya...korban kekhilfanku saja. There's nothing between us. I swear,beb. I swear", jawab Nanang dengan suara yang terdengar memelas.
"Halah! Gombal!", teriak Kathy dengan suara yang terdengar bergetar.
Tiba-tiba, Kathy menitikkan air mata.
"Aku ini...aku ini...kurang apa....kepadamu,Nang. Semua yang kamu minta, aku turuti. Rumah ini aku yang belikan. Keperluan hidupmu, aku yang bayar. Mobilmu, aku yang belikan. Aku kurang apa coba???? Kok bisa-bisanya kamu tidur dengan perempuan jelek itu!!!", kata Kathy sambil menangis sesunggukan.
"Jangan begitu lah,beb. Aku sayang kamu. Aku tadi cuma...khilaf. Aku cuma pingin ada selingan saja. Nggak lebih dari itu kok, beb. I promise. I will never do that again,beb." , jawab Nanang sambil mencoba memeluk tubuh Kathy sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
66 iblis , A "Rumah 9 Hujan" Story
HorrorKisah lanjutan dari "Rumah 9 Hujan" (Kali ini, kisahnya merupakan fiksi/bukan berdasarkan cerita nyata)