Bab 15

21 2 0
                                    


Bab 15

Hari I

(11 Maret 2020 . Jam 18:00 – 21:00)

"Sialan! Tidak ada air panas di kamar mandi ini", kata Jenny dengan suara kecil yang terdengar kecewa.

Air di dalam kamar mandi ini sangat dingin dan warnanya terlihat biru kehijauan.

Kamar mandi ini, dindingnya berwarna putih kekuningan.

Ada deretan ubin keramik berwarna kuning tua yang menempel di keempat sisi bagian tengah dinding kamar mandi ini.

Bak air kamar mandi ini berwarna putih dan dipenuhi oleh tanaman lumut yang menempel di bagian bawahnya.

Lantainya berwarna kuning dan penuh dengan gerigi-gerigi berukuran kecil, untuk mencegah pemakai kamar mandi ini terpeleset.

Jenny mengambil air di dalam bak kamar mandi menggunakan gayung kecil berwarna merah tua, dan langsung menumpahkan air di dalam gayung kecil tersebut ke sekujur tubuhnya.

"AHHHHHH!!!! DINGIIINNNN!!!', teriak Jenny kedinginan.

Ia segera membersihkan tubuhnya menggunakan sabun cair berwarna putih, yang tersedia di dalam tabung transparent, yang terletak di rak kamar mandi ini.

Bau sabun mandi tersebut wangi sekali.

Seperti bau bunga melati.

Dok !!! Dok !!! Dok !!!

"Jen! Cepetan donk! Aku juga mau mandi nih! Kamar mandi yang satunya masih dipakai si Anna. Ayo, cepetan!", teriak Arya sambil mengetok-ngetok pintu kamar mandi berwarna coklat tersebut.

"Iya...iya...sebentar!", teriak Jenny.

Dok !!! Dok !!! Dok !!!

"Arya!!! Kamu bisa sabar nggak, sih!!! Sebentar!!!, teriak Jenny dengan suara yang penuh kekesalan.

Sunyi.

Tidak ada jawaban.

"Huh!!! Dasar!!!", kata Jenny sambil menyiram sekujur tubuhnya menggunakan air di dalam gayung berukuran kecil tersebut.

Ia mengoleskan sabun di wajahnya dan menggosoknya perlahan-lahan.

Jenny merasa ada sepasang tangan dingin yang memegang bahunya.

"Heh!!! Siapa itu???", teriak Jenny sambil cepat-cepat membasuh wajahnya menggunakan air di dalam gayung berukuran kecil tersebut.

Jenny cepat-cepat membuka kedua matanya dan memperhatikan sekeliling ruangan kamar mandi ini.

Tidak ada siapa-siapa.

Penerangan lampu di dalam kamar mandi ini sangat kecil dan remang-remang.

Jenny menghela nafas panjang dan mengambil handuk yang tergantung di kaitan yang terletak di pintu bagian dalam kamar mandi ini.

DOK!!! DOK!!! DOK!!!

Jenny tersentak kaget mendengarkan suara ketoka yang sangat keras di balik pintu kamar mandi ini.

"Arya!!! Kamu itu nggak lucu, tahu!!! Jangan menakut-nakutiku ya!!!", teriak Jenny dengan suara yang terdengar ketakutan dan marah.

Tidak ada jawaban yang terdengar dari bagian luar kamar mandi ini.

Tiba-tiba, Jenny mendengar suara anak kecil yang tertawa di dalam kamar mandi ini.

Suara tertawa itu terdengar dari arah bagian belakang tubuhnya.

66 iblis , A "Rumah 9 Hujan" StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang