Bab 18

23 2 1
                                    


Bab 18

Hari II

(12 Maret 2020 . Jam 06:00 – 09:30)

Jam 06:00

Semua pintu kamar tidur terbuka dengan otomatis.

KLANGGG!!!

Kathy segera berlari keluar dari kamar tidur nomor 5 dan duduk di atas sofa.

Wajahnya terlihat pucat dan ketakutan.

Danny melangkah keluar dari kamar tidur nomor 1 sambil bibirnya menguap lebar.

Rambutnya terlihat acak-acakan.

Kaos oblong berwarna hijau yang dikenakannya terlihat lusuh.

Ia segera berjalan menuju ke ruang tamu dan duduk di sebelah Kathy.

"Lho...kamu kenapa, Kath?", tanya Danny.

Kathy tidak menjawab pertanyaan Danny.

Kedua bola matanya terlihat membelalak dan bibirnya bergemetaran.

Beberapa detik kemudian, Anna terlihat berjalan keluar dari kamar tidur nomor 4.

"Kath...kamu kenapa?", tanya Anna sambil mengusap-ngusap kedua matanya.

Kathy tidak menjawab pertanyaan Anna.

"Kamu...kamu kemarin ngapain teriak-teriak seperti orang gila, Kath? Apakah kamu melihat...sesuatu?", tanya Yudi, yang baru saja sampai di ruang tamu ini.

Kathy segera menolehkan wajahnya ke arah wajah Yudi dan berkata,

"Kamu...kamu mendengar suaraku berteriak-teriak? Kalian semua mendengar suaraku berteriak-teriak tidak?"

"Iya...aku mendengarmu berteriak-teriak...seperti...kamu melihat sesuatu yang menyeramkan...Aku juga melihatmu berlari ketakutan...tapi aku tidak melihat ada siapa-siapa...selain dirimu", jawab Yudi dengan suara yang terdengar bergemetaran.

Wajah Yudi terlihat pucat.

"Aku kemarin malam...memang samar-samar mendengar suara perempuan yang berteriak ketakutan...Namun, aku mengira bahwa aku hanya bermimpi buruk saja", kata Anna.

"Aku malah tidak mendengar apa-apa kemarin malam", kata Danny.

"Hei...hei...ada apa ini? Kok pagi-pagi, wajah kalian sudah terlihat serius sekali? Yud, minta rokokmu donk!", kata Arya yang baru saja sampai di ruang tamu ini.

Yudi mengambil satu batang rokok dari kemasan rokok di dalam saku celana pendeknya.

Ia menyodorkan satu batang rokok tersebut ke depan wajah Arya yang terlihat masih mengantuk.

Arya mengambil sebatang rokok itu dan bertanya,

"Mana korek api gasnya, Yud?"

Yudi terlihat bingung.

Ia merogoh saku celananya dan mengambil korek api gasnya tersebut.

Yudi memandangi korek api gasnya dengan pandangan mata yang penuh ketakutan.

Ia hanya memegangi korek api gasnya dan tidak memberikannya kepada Arya.

"Apa-apaan sih kamu, Yud?", kata Arya sambil mengambil korek api gas Yudi dari genggaman tangan Yudi dengan cepat.

Arya menyalakan rokok yang terselip di bibirnya menggunakan korek api gas Yudi.

Ia melemparkan korek api gas itu ke tubuh Yudi.

66 iblis , A "Rumah 9 Hujan" StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang