Bab 38
22 Maret – 23 Maret 2020
Tewasnya Jenny, menyebabkan ayahnya Jenny mengalami serangan jantung secara mendadak dan Ia meninggal seketika. Ibunya Jenny mengalami gangguan mental yang sangat berat, sehingga Ia harus dirawat di rumah sakit jiwa di daerah Surabaya Timur.
Jenasah Jenny hanya berupa kepala yang bagian hidungnya hilang , jari-jari tangan kiri, lengan kiri, kaki kiri, dan isi perut saja.
Suami Jenny ketika melihat kondisi jenazah Jenny yang sangat mengenaskan dan sangat tidak lengkap tersebut, menangis meraung-raung dan mencoba untuk membunuh dirinya dengan berusaha melompat dari lantai 10 gedung rumah sakit, dimana jenazah Jenny disimpan sementara di dalam kamar mayatnya.
Untunglah, ada perawat yang melihat suami Jenny dan mencegahnya untuk melompat dari lantai 10 gedung rumah sakit tersebut.
Arlene, anak perempuan Jenny, terlihat duduk di kursi berukuran panjang di depan kamar mayat, sambil membelai-belai boneka perempuan berambut pirang yang sedang dipeluknya.
Ia mengajak boneka perempuan berambut pirangnya berbicara sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Arlene memanggil boneka perempuan berambut pirang tersebut, "Mama".
Jenazah Yudi hanya berupa kepala tanpa bola mata, telapak tangan kanan , lengan kiri , kaki kiri tanpa ada jari-jarinya, dan alat kelamin.
Bola mata bagian kanan Rani mendadak menjadi buta, karena menangisi kepergian Yudi selama seharian penuh.
Kini, kedua bola mata Rani telah menjadi buta.
Di dalam kepekatan pandangan kedua bola matanya, Ia bisa melihat sosok mengerikan Yudi yang berdiri di hadapannya dan tersenyum meringis menatap dirinya.
Sosok Yudi yang menyeramkan itu, berdiam di dalam kegelapan pandangan kedua bola mata Rani untuk selamanya.
Jenazah Kathy hanya berupa kepala yang bagian bibirnya tersobek sangat lebar, dan tubuh yang terpotong menjadi 2 bagian terpisah.
Bagian dada dan bagian perut.
Tidak ada tangan dan kakinya.
Nanang segera menuju ke rumah Kathy dan menguras isi brankas Kathy di dalam rumah tersebut, segera setelah Ia mendengar kabar mengenai tewasnya Kathy.
Ia juga mencuri mobil BMW seri 7 Kathy dan menggunakannya untuk menggaet perempuan-perempuan muda dan para janda kaya di kota Surabaya.
Ketika Nanang sedang menyetir di jalan tol, Ia tiba-tiba merasa bahwa ada sesuatu yang menyentuh bagian belakang lehernya.
Ia menoleh ke belakang dan melihat ada sosok Kathy yang bagian mulutnya dipenuhi oleh busa berwarna kekuningan, sedang mencengkeram bagian belakang leher Nanang.
Sosok Kathy itu tiba-tiba meringis dengan sangat lebar dan busa dari dalam mulutnya meleleh ke bagian dagunya.
Wajahnya juga tiba-tiba ikut meleleh.
Nanang berteriak ketakutan.
Kaki kanannya secara tidak sengaja, menginjak pedal gas dengan sangat kencang.
Mobil BMW seri 7 yang Ia kendarai melesat dengan kencang dan menabrak truck berukuran besar yang sedang berada di bagian depan mobil tersebut.
Setengah badan mobil tersebut masuk ke dalam bagian kolong truck berukuran besar tersebut.
Mobil BMW seri 7 tersebut hancur berantakan.
Nanang tewas seketika itu juga.
Kepalanya terpenggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
66 iblis , A "Rumah 9 Hujan" Story
HorrorKisah lanjutan dari "Rumah 9 Hujan" (Kali ini, kisahnya merupakan fiksi/bukan berdasarkan cerita nyata)