Bab 37
18 Maret – 22 Maret 2020
18 – 21 Maret 2020
Ibu Anna, suami Jenny, dan Rani ; mereka semua melaporkan ke kantor polisi di kota mereka masing-masing mengenai hilangnya Anna , Jenny , dan Yudi ; setelah mengikuti acara "Menginap 6 Hari di Rumah 9 Hujan Berhadiah 6 Miliar Rupiah!" yang diselenggarakan oleh Perusahaan XLIV.inc , beberapa hari yang lalu.
Tidak ada satu pun orang yang melaporkan hilangnya Danny , Kathy, dan Arjuna.
Mereka semua seharusnya sudah pulang ke rumah mereka masing-masing sejak beberapa hari yang lalu.
Pihak POLRI menyelidiki Perusahaan XLIV.inc dan menemukan bahwa semua email yang berhubungan dengan acara "Menginap 6 Hari di Rumah 9 Hujan Berhadiah 6 Miliar Rupiah!" , yang dikirim kepada kelima peserta acara tersebut, adalah berasal dari alamat email Tedja.
22 Maret 2020
Jam 8 pagi.
Pihak Polwiltabes Surabaya menjemput paksa Tedja di rumah kontrakannya, di daerah Surabaya bagian Timur ; dan membawanya ke Rumah 9 Hujan
Jam 9 pagi.
Tedja dipaksa oleh pihak Polwiltabes Surabaya tersebut untuk membuka pintu bagian depan Rumah 9 Hujan, karena hanya Tedja lah yang mengetahui kode akses rahasia untuk membuka pintu tersebut.
Kode akses rahasia untuk membuka pintu bagian depan Rumah 9 Hujan adalah angka "123456".
Ada sekitar 5 orang polisi berseragam dinas dan bersenjata lengkap yang mengawal Tedja ke dalam Rumah 9 Hujan
Ketika mereka berenam sudah berada di dalam rumah ini, mereka semua terlihat kaget dan kebingungan.
Mereka melihat bahwa ada banyak sekali kertas-kertas tua berwarna kekuningan dan bertulisan "TOLONG. ADA YANG MATI DI RUMAH INI. " ; yang tertempel di seluruh dinding ruang depan, ruang tamu, dan seluruh kamar tidur.
Banyak sekali genangan-genangan darah di lantai ruang tamu, ruang makan, dan beberapa ruang yang lainnya.
Dinding-dinding di dalam rumah ini dipenuhi oleh bercak-bercak cipratan darah berwarna merah tua.
Ada banyak sekali bangkai tikus, kucing, dan binatang-binatang kecil lainnya di seluruh ruangan rumah ini.
Bangkai-bangkai binatang tersebut terlihat seperti dimakan oleh sesuatu.
Ada yang bagian kepalanya hilang.
Ada yang bagian kakinya hilang.
Ada yang setengah tubuhnya hilang.
Bau seluruh ruangan di dalam rumah ini benar-benar busuk sekali.
Mereka berenam harus menutupi hidung mereka dengan telapak tangan dan sapu tangan mereka, untuk bisa tetap bertahan menjelajahi bagian dalam rumah ini.
Wajah Tedja terlihat pucat dan ketakutan.
Keringat dingin membasahi wajah dan sekujur tubuhnya.
Salah satu polisi yang berada disana, bertanya kepada Tedja,
"Acara sinting macam apa yang kamu adakan di dalam rumah ini?"
Tedja menundukkan kepalanya dan tidak menjawab pertanyaan polisi tersebut.
Tidak terlihat satu pun peserta acara ini , di dalam rumah ini.
Mereka seperti menghilang tanpa jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
66 iblis , A "Rumah 9 Hujan" Story
HorrorKisah lanjutan dari "Rumah 9 Hujan" (Kali ini, kisahnya merupakan fiksi/bukan berdasarkan cerita nyata)