DUA

73 18 0
                                    

Bagi yang belum follow, follow dulu yuk!
aniday_  udah? Tengkiu!
Jangan lupa votenya ya! Makasih!






After everything we've been through, we just talked.

.
.

Alvian meregangkan seluruh ototnya setelah beberapa jam duduk di depan laptopnya. Ia punya banyak masalah dengan Allx Corp semenjak perceraiannya. Ia tidak mengerti kenapa semua masalah menimpanya di waktu yang bersamaan.

“Makan, Al!” teriak Gisela dari bawah. Gisela adalah sepupunya yang saat ini masih berkuliah dan sialnya ia harus menerima gadis hiperaktif itu untuk ada di rumahnya.

Alvian belum turun dari kamarnya dan tiba-tiba saja adik Gisela, Bian sudah membuka pintunya.

“Kak Gisel udah masak, Kak! Kakak kok belum turun?” ucap Bian dengan suara cerianya sambil mendekati Alvian.

Alvian hanya terkekeh dengan keributan di rumahnya ini. Gisel akan sering berteriak dan Bian akan masuk ke kamarnya tanpa ijin. Belum lagi Calista anak kedua dari tiga bersaudara itu yang akan berteriak tiba-tiba karena sesuatu di ponselnya.

Entah itu K-Pop atau anime, gadis SMA itu akan selalu berteriak. Seperti semalam, gadis itu berlari-lari di sekitarnya sambil berteriak.

“AAA! Gila! Bias gue ganteng banget, jir! Aaa, Nam Joon! Kenapa sih lo suka banget bikin gue gak tenang kayak gini! Pacarku. Muach!” ucap Callista sambil mencium ponselnya sendiri lalu kembali ke kamarnya.

“Kak Alvian emang gak capek kerja, ya?” ucap Bian menyadarkan Alvian ketika Alvian akhirnya turun dengannya untuk makan malam.

“Enggak. Kalo Bian? Bian gak capek belajar?” Laki-laki berumur tujuh tahun itu menggeleng.

“Bian gak pernah pernah capek belajar. Tapi kalau Kak Gisel nyuruh Bian belajar, Bian langsung capek,” ucap anak SD itu.

Sesampainya di bawah ia sudah menemukan Gisel dan Callista yang sudah sedari tadi menunggunya di meja makan.

Ah, seperti benar-benar keluarga kecilnya. Sepertinya Diana ——mantan istrinya itu tidak peduli tentang keluarga.

“Gue cuma masak ikan sambal. Kalau lo gak suka pedas, itu ada tempe goreng. Sayurnya cuma kangkung tumis,” ucap Gisel sambil mengambil makanan untuknya. Begitu juga dengan Callista yang saat ini makan dengan ponselnya di tangan kirinya.

“Lo gak bisa lebih sopan sama Kak Alvi, Sel?” ucap Callista dengan makanan yang masih berada di dalam mulutnya.

“Enggak!” ucap Gisel sambil menatap tajam pada Alvian. Mahasiswi semester 7 ini bukannya membenci Alvian, ia hanya belum menerima perceraian Alvian dengan Diana.

Pada saat pernikahannya, hanya Gisel yang ikut karena Callista harus ikut olimpiade dan Bian harus menemani neneknya yang sedang sakit. Bian adalah cucu yang paling kecil keluarganya.

Hal itu membuat Gisel menjadi cepat dekat dengan Diana dan menjadi akrab. Belum lagi mereka berdua mempunyai kesukaan yang sama yaitu musik.

Alvian tidak menggubris perdebatan mereka dan memakan makanan yang dimasak Gisel. Gadis itu sebenarnya tidak bisa memasak, tapi dia memaksakan dirinya. Callista lebih baik dalam hal memasak tapi gadis itu lebih mencintai ponselnya.

Sepertinya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang