DUA BELAS

49 13 0
                                    

Bagi yang belum follow, follow dulu yuk!
aniday_ udah? Tengkiu!
Jangan lupa votenya ya! Makasih!

Set-back
.
.
.

"Apa?" tanya Alvian karena Gisel sedari tadi menatapinya dengan aneh.

Matanya sepertinya cepat membaik, tidak seperti semalam yang memerah.

Gadis yang sedang membaca buku itu hanya menatapnya lalu menatap bukunya. Tak berapa lama kemudian Gisel menatapnya lagi lalu beralih ke bukunya. Tiba-tiba gadis aneh itu mengepalkan tangannya dan menumbuk buku yang sedang ia baca. Gila.

"Gue gak tahan lagi! Lo ngapain sama Kak Diana?! Semalam! Jangan pura-pura bego! Jangan bohong! Jujur!" teriak Gisel dan membuat Callista yang sedang mengerjakan tugas prakteknya meringis kesal karena terkejut dengan teriakan Gisel.

Alvian sudah menebak kalau Gisel akan menanyainya dan ia tidak berniat untuk menjawab. "Kamu gak perlu tahu."

Gisel memicingkan matanya dan menatap Alvian dengan tatapan kesal. "Oh, jadi gue gak perlu tahu? Dengan lo yang nyuruh kita tidur cepat, lo pikir itu gak aneh? Gue udah dua puluh satu by the way."

Alvian tidak bisa dengan tenang memakan sarapannya karena Gisel terus-menerus mengganggunya.

Diana memang menginap di rumahnya karena Alvian tidak mungkin membiarkan wanita itu berkendara sendirian tengah malam dimana banyak orang yang berkendara sambil mabuk-mabukan.

Keesokan paginya, Diana langsung pulang bahkan sebelum Gisel dan yang lainnya terbangun. Ia hanya berpamitan pada Alvian.

"Kalau kamu ingat umur, lebih baik kamu nyelesaikan skripsi kamu supaya cepat wisuda," ucap Alvian malas. Ia bahkan belum menghabiskan setengah dari sarapannya sejak beberapa menit yang lalu.

Gisel dengan santai menjawab. "Well, gue punya Gerald buat ngerjain skripsi gue."

"Aku yakin kalau Gerald udah punya tekanan mental temenan sama kamu."

"Dia jenius."

"Tapi dia jurusan Teknik, Gisella. Sementara kamu jurusan Hukum. Kamu gila, ya? Kalian juga beda univ," ucap Alvian yang kadang merasa kasihan melihat Gerald. Anak itu pasti merasakan tekanan mental berteman dengan Gisel.

"Jangan mengalihkan pembicaraan! Lo ngapain semalam? Ngaku! Kenapa nyuruh kami tidur cepat?! Ngaku!"

Karena belum mendapatkan jawaban dari Alvian, Gisel bergumam, "Dasar gak modal."

"Gak modal? Maksud kamu?"

"Ya, gak modal aja. Kenapa gak check in di hotel aja?" ucap Gisel blak-blakan dan tanpa filtrasi yang tepat.

"Hotel?" Alvian tidak mengerti maksud ucapan Gisel.

"Kalian mau itu, 'kan?" tanya Gisel secara frontal dan membuat Alvian hampir tertawa dibuatnya.

"Itu apa?"

"Ya..., itu," ucap Gisel yang tiba-tiba gugup dengan ucapannya sendiri.

Alvian menggunakan kesempatan itu untuk balas dendam dengan Gisel dengan berkata, "And then explain it. Aku gak ngerti maksud kamu, Sel. Mungkin kamu bisa jelasin itu supaya aku bisa jawab pertanyaan kamu."

Sepertinya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang