EMPAT

60 16 2
                                    

Bagi yang belum follow, follow dulu yuk!
aniday_  udah? Tengkiu!
Jangan lupa votenya ya! Makasih!








After everything we've been through, you are literally nothing.

.
.
.

“Kak Diana!” seru Gisel dari jauh dan membuat Diana yang sedang berbelanja di mall itu menoleh.

Beberapa jarak di depannya ada Gisela yang sedang melambaikan tangannya dan berlari menuju Diana.

“Kakak belanja di sini juga? Aku juga, loh. Tapi aku kok gak pernah liat Kakak, ya?” Diana terkekeh karena pertanyaan Gisel yang double itu.

“Enggak. Biasanya kakak suruh Keyra buat belanja. Kakak agak agak sibuk, you know me, right?” Gisel mengangguk senang.

“Kamu ngapain di sini?” tanya Diana pada Gisel yang tidak membawa keranjang di tangannya.

Gisel menoleh ke belakangnya dan mencari sesuatu. “Ah itu dia!”

Diana mengikuti pandangan Gisel dan menemukan pria itu. Lagi-lagi mantan suaminya. Belum selesai urusannya tadi siang dengan Alvian, malamnya ia harus bertemu lagi dengan pria itu.

“Aku bareng Kak Alvian,” ucap Gisel santai. Ia lalu melambaikan tangannya ke arah Alvian yang sedang membawa keranjang.

“Eum, Kakak duluan aja ya, Sel,” ucap Diana langsung berbalik tapi di suara laki-laki itu mengehentikannya.

“Apa kamu bakal menghindari aku terus?” tanya Alvian dengan suara berat laki-laki itu yang membuat Diana terdiam. Terlalu mengintimidasi.

Gisel yang berada di antara Alvian dan Diana hanya menggigit bibir bawahnya karena gemas. Ia meremas ujung kemejanya sambil bergantian menatap Alvian dan Diana.

“Em, kamu manggil aku?” tanya Diana dengan bodohnya.

“Iya,” jawab Alvian tanpa mengalihkan pandangannya dari mantan istrinya.

Gisel yang tidak tahan dengan keuwuan kedua insan itu segera mengambil keranjang dari tangan Alvian.

“Gue aja yang belanja. Lo bisa ngomong sama Kak Diana,” ucap Gisel sambil beranjak pergi.

Sementara Diana tidak setuju dengan kepergian Gisel. “Sel, Sel! Bentar aku mau ngomong sesuatu!”

“Kamu mau ngomong apa? Nanti aku sampein,” ucap Alvian masih dengan aura yang membuat Diana gugup setengah mati.

Waktu masa pernikahan mereka, Alvian pernah marah kepadanya karena ia mengenakan pakaian backless dan Diana sangat takut sejak itu.

“Em ... Aku mau pergi ke konser J.J.Merlin .... Eh, gak usah. Nanti aku sendiri aja yang bilang sama Gisel.”

Diana sangat bersyukur karena bisa mengatakannya dengan cukup baik.

“Aku punya satu permintaan, Na. Just one in whole my life to you,” ucap Alvian serius.

“Kamu gak berhak untuk minta apa--”

“Plis. Jangan muncul di hadapan aku lagi. Jangan campuri urusanku dan sebaiknya kamu fokus dengan karir kamu,” ucap Alvian dengan penekanan dengan kalimat tentang karirnya.

Diana menghela napas lalu mengangguk. “Aku ngerti keinginan kamu yang lagi PDKT-an sama Shelia. Tapi aku gak bisa semudah itu pergi dari hidup kamu, Al. Aku gak akan ganggu kamu tapi aku gak bisa menghindari kamu, Al.”

Sepertinya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang