part 12

24.7K 2.3K 2
                                        

"kenapa kamu Nerima lamaran saya?"

Rissa mengalihkan pandangannya "saya mau nolak tapi...

****
"Tapi apa?"tanya Nathan tidak sabaran.

"Sabar sabar orang sabar pantatnya lebar."nasihat Rissa supaya Nathan sabar biar pantatnya lebar.

"Heh!"

"Sorry pak sorry hehehe."ucap Rissa sambil cengengesan.

"Kenapa kamu gak nolak saya?"tanya Nathan serius.

"Jadi gini saya kan udah 23 nah saya teh pengen nikah tapi saya gak ada calonnya,terus tadi tiba-tiba pak Bagas lamar saya buat pak Nathan,kesempatan gak akan datang dua kali jadi saya gass aja lah."

"Hah."Nathan menganga mendengar alasan Rissa menerima lamarannya.

"Kenapa pak,emang itu alasan saya,soal cinta bapak jangan ragu sama saya,bapak percayakan dengan pepatah 'cinta datang karena terbiasa' nah kita jalanin aja pernikahannya nanti soal cinta bakal tumbuh seiring berjalannya waktu."

"Saya percaya dengan pepatah itu,tapi satu yang paling saya tidak suka 'perceraian' saya tidak suka dengan itu,pesan saya ketika kita sudah menikah kalau ada masalah kita omongin baik-baik jangan sampe lari dari masalah."

Rissa menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis,ia tidak menyangka bosnya ini begitu dewasa pemikirannya.

"Yasudah sekarang kita masuk."ucap Nathan sambil beranjak dari duduknya,Rissa mengikuti Nathan yang berjalan di depan.

Sesampainya di ruang tamu mereka berdua langsung duduk di sofa.

"Kalian habis dari mana?"tanya Nadia ketika melihat anak dan calon menantunya yang baru datang entah dari mana.

"Habis dari taman."jawab Rissa.

"Ouh,pernikahan kalian akan dilaksanakan dua Minggu lagi."ucap Nadia,Nathan dan Rissa langsung melototkan matanya.

"Emang gak kecepetan."ucap Nathan dan Rissa serempak.

"Lebih cepat lebih baik."ujar Arga.

Mereka berdua cuma menganggukan kepalanya,mereka cuma nurut apa kata orang tua,jangan sampe ngebantah nanti di sleding.

****

"Kami pamit,maaf sudah menganggu waktu kalian."ucap Bagas.

"Sok formal Lo gas."ujar Arga.

"Yeh gue harus berbibawa dong yakali gue pecicilan."ucap Bagas kesal dengan Arga teman semasa SMA nya.

"Santai jangan ngegas."

"Udahlah gue pamit, assalamualaikum."pamit Bagas.

Kedua orang tua beserta Rissa langsung saja mengantarkan keluarga Bagas keluar.

Sesudah melihat mobil yang di kendarai Bagas hilang dari penglihatan nya,kedua orang tua Rissa dan dirinya langsung masuk ke dalam rumah.

******

Pengen Nikah [Repub]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang