part 29

20.6K 1.4K 20
                                        

Vote sebelum membaca!
❤️Happy reading ❤️

Matahari sudah berganti dengan sang bulan yang sangat terang,kedua pasang suami istri yang sedang berbaring di atas kasur sambil memeluk tubuh satu sama lain,ya itu adalah Nathan dan Rissa keduanya saling memeluk memberi kehangatan.Udara malam ini sangat dingin di tambah hujan deras dan petir.

"Mas."panggil Rissa memecah keheningan,"dalem,sayang."sahut Nathan dengan nada lembut yang membuat Rissa terseyum,"dingin."ucap Rissa sambil mengeratkan pelukannya pada badan Nathan.

Nathan langsung mendekap erat tubuh Rissa dan menarik selimut hingga sebatas leher,"masih dingin?"tanya Nathan,Rissa hanya menggelengkan kepalanya dan mulai memejamkan matanya,satu kata untuk posisi ini nyaman.

Tangan Nathan mengusap punggung Rissa dengan perlahan,Rissa yang merasakan nyaman oleh usapan Nathan akhirnya tertidur,Nathan menundukkan pandangannya dan terseyum melihat istrinya sudah tertidur,mata Nathan juga terpejam menyusul sang istri ke alam mimpi.

*****

Keesokan harinya Rissa mengeliat ketika sinar matahari menyinari mukanya,perlahan mata Rissa terbuka ia sedikit menyipitkan matanya ketika matanya bertemu dengan sinar matahari.

Ia merenggangkan ototnya dan melihat Nathan yang masih memejamkan matanya,Rissa memegang perutnya yang terasa sakit,"ahhh sakit."Rissa merintih sambil memegang perutnya.

"Mas,bangun perut aku sakit."Rissa menepuk pipi Nathan pelan,"mas bangun."Rissa menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit,"mas!!."Rissa menjambak rambut Nathan keras sampai membangunkan Nathan yang masih tertidur.

"Hah,kenapa?"ucap Nathan masih linglung,"perut aku sakit mas."Nathan langsung melihat ke arah istrinya dan langsung melotot melihat sang istri yang sedang menahan sakit dengan mukanya yang pucat.

"Kita kerumah sakit sekarang."ucap Nathan sambil mengangkat tubuh istrinya,Nathan mendudukkan tubuh Rissa dan ia segera menancap gas mobilnya.

Selama di perjalanan Nathan menenangkan sang istri yang sedari tadi menahan sakit,setelah  beberapa saat akhirnya Nathan sampai di rumah sakit.

"Suster tolong istri saya!"ucap Nathan sedikit berteriak sambil menggendong tubuh Rissa,suster langsung menghampiri sambil mendorong brangkar rumah sakit,Nathan langsung membaringkan tubuh Rissa.

Suster dan Nathan mendorong brangkarnya ke arah ruang bersalin."bapak sebaiknya ikut untuk menemani istrinya."ucap sang suster,Nathan mengangguk dan masuk ke dalam ruangan.

"Kamu pasti bisa!"ucap Nathan menyemangati Rissa sambil mencium kening sang istri,Rissa terseyum sambil menahan rasa sakitnya.

*****
"Oek oek oek."

Rissa bernafas lega ketika mendengar suara sang anak yang menangis,ia mengandung selama sembilan bulan dan sekarang dirinya berhasil melahirkan anaknya dengan selamat,Rissa menitikan air matanya ketika suster menaruh bayi mungil di atas dadanya.

"Selamat pak buk anaknya laki-laki."

"Anak kita mas."lirih Rissa.

"Iya anak kita,makasih banyak kamu udah berjuang buat anak kita."

"Kamu,kamu wanita paling hebat setelah mama aku."

"Makasih,makasih banyak."

"Iya,ini udah kewajiban aku mas,kamu gak perlu berterima kasih."

"Maaf Bu anaknya mau di bersihkan terlebih dahulu ya."ucap suster,Rissa mengangguk dan memberikan bayi itu ke sang suster.

Cup
Cup
Cup

Nathan mengecup seluruh wajah Rissa."isss mas geli."ucap Rissa sambil menyingkirkan kepala Nathan.

"Hehehe,mas gemes tau apalagi ini pipi gembul."ujar Nathan sambil mencubit pipi Rissa gemas.

"Aishah awas ahh."ucap Rissa kesal sambil memukul wajah Nathan.

"Aduh-aduh,ampun sayang."

"Makanya diem!"

"Iya-iya."

*******

Rissa sudah di pindahkan ke ruang rawat,sekarang di ruang rawat sedikit ramai karena ada orang tua Nathan dan Rissa jangan lupakan adik Rissa,siapa lagi kalau bukan Bima.

"Ihhh anjirr gue udah punya ponakeun ey."ucap Bima sambil menoel-noel pipi anaknya Rissa.

"Udah di beri nama belum nih?"tanya Nadia,sambil menggendong bayinya.

"Belum."jawab Rissa.

"Loh kok belum sih."

"Masih mikirin namanya."

"Kamu Nathan emang belum ada nama buat anak kamu?"tanya Bagas.

"Udah ada."

"Apa."ucap semuanya,Nathan mengerjapkan matanya kok bisa sampe bareng gitu ngomongnya pikir Nathan.

"Arhab Reyhan Ardhani."

"Bukan harusnya Arhab Reyhan Abraham."koreksi Bagas.

"Iya deh."pasrah Nathan,tapi kalo dipikir-pikir kok namanya agak gak nyambung ya?ahh tapi sudahlah terserah kanjeng bapak saja.






Pengen Nikah [Repub]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang