part 28

21K 1.4K 26
                                        

Vote sebelum membaca!
❤️Happy reading❤️

Waktu berjalan begitu cepat tidak terasa kandungan Rissa sudah delapan bulan,hari ini Rissa akan mengecek kandungannya di antar oleh Nathan,suaminya tidak masuk kerja karena ingin melihat perkembangan anaknya dan jenis kelaminnya.

Sekarang Rissa dan Nathan sudah sampai di rumah sakit,mereka duduk di bangku yang di sediakan sambil nama Rissa di panggil.

"Kepada ibu Rissa silahkan masuk."ucap suster.

Rissa bangun di bantu oleh Nathan,perutnya yang besar membuat Rissa kesusahan untuk berdiri tapi tenang saja karena suaminya itu selalu membantunya.

Setelah masuk dokter menyuruh Rissa berbaring di atas brankar rumah sakit,sang dokter menyingkap baju Rissa dan mengoleskan jell setelah itu dokter langsung mengerakkan alat yang tidak di ketahui oleh Rissa maupun Nathan.

Setelah di USG Rissa dan Nathan di persilahkan untuk duduk di hadapan sang dokter.

"Bagaimana kondisinya dok?"tanya Nathan,ia tidak sabar ingin tahu keadaan sang anak dan jenis kelaminnya.

"Alhamdulillah bayinya sehat,dan jenis kelaminnya laki-laki."ucap sang dokter.

"Anak saya laki-laki sok?"tanya Nathan lagi,apakah ini benar anaknya laki-laki?kalau benar ia sangat bersyukur anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki,karena ia ingin sang kakak bisa menjaga adik-adiknya kelak.

"Ya pak anak bapak laki-laki,selamat pak Bu,perkiraan melahirkan mungkin 3 mingguan lagi tapi bisa kapan saja,kalau ada keluhan langsung datang ke rumah sakit saja."

"Baik dok, terimakasih."ucap Rissa dan setelah itu mereka berdua keluar dari ruangan dokter,mereka berjalan di koridor ruang sakit yang sedikit ramai karena tadi ada warga yang keracunan masal.

*****

Nathan menjalankan mobilnya dengan kecepatan standar ia santai mengendarainya yang penting selamat sampai tujuan.

Sesampainya di halaman rumah Nathan keluar dan memutari mobilnya untuk membukakan pintu mobil dan membantu Rissa berjalan,Nathan menuntun istrinya berjalan sesampainya di dalam rumah Nathan mendudukkan rissa si sofa ruang tamu.

Nathan berjongkok dan mengambil tali sepatu Rissa untuk melepaskan tapi di tahan oleh sang istri,"jangan mas,biar aku aja."cegah Rissa sambil memegang tangan Nathan."emang bisa,liat perut kami besar pasti sudah."ucap Nathan dan langsung membuka tali sepatu Rissa,Rissa yang melihat menghela nafas suaminya ini sangat posesif sekali tapi ia juga bersyukur karena suaminya itu selalu membantunya tanpa marah sekalipun.

"Makasih mas,mas udah ngurusin aku bahkan mas gak pernah ngeluh ketika aku ngidam aneh-aneh."ucap Rissa tulus.

"Sutttt itu udah kewajiban aku sebagai suami,malah aku seneng pas kamu minta di beliin sesuatu."ucap Nathan sambil memeluk tubuh Rissa.

"Makasih mas udah sabar ngehadapin sikap manja aku dan pas aku ngidam aneh-aneh."

"Suttt udah kewajiban aku sebagai suami,jangan ngomong kayak gitu lagi mas gak suka."

"Iya mas."

"Udah sekarang mending kita makan okey,mas yang bakal masakin kamu."

"Enggak biar aku aja yang masak mas."

"Eitss kamu lupa disini ada dedek bayi jadi kamu jangan kecapean okey."ucap Nathan sambil mengusap perut Rissa,Rissa hanya menghela nafas dan menganggukkan kepalanya saja.

Nathan berjalan ke dapur, sesampainya di dapur Nathan langsung mengambil bahan-bahan dan mulai memotongnya,setelah beberapa menit akhirnya makanan pun sudah jadi,hanya tempe,ayam goreng dan sambal tidak ketinggalan juga lalapannya.

"Ayo sayang masakannya udah jadi."ucap Nathan sambil membantu Rissa berdiri,mereka berdua berjalan ke meja makan sesampainya mereka langsung duduk,Nathan mengambilkan makanan untuk sang istri,Rissa yang melihat sedikit terharu suaminya ini sangat-sangat baik dan perhatian,seharusnya dirinya yang mengambilkan makanan untuk suaminya bukan malah sebaliknya.

Mata Rissa berkaca-kaca Nathan yang melihat langsung bertanya,"hey,kamu kenapa kok nangis?"Nathan mengelus pipi tembem Rissa."mas kenapasih baik banget sama aku,padahal kan aku suka nyusahin mas."ucap Rissa sambil terisak pelan.

"Sutttt jangan nangis lagi,masa mas harus galak sama kamu sih."

"Ya bukan gitu."

"Udah-udah jangan nangis,mending makan nih."titah Nathan sambil menyodorkan makanan yang sudah penuh dengan lauknya itu,Rissa mengangguk dan memakan makanannya dengan khimat.

Sesudah makan Rissa ingin mencuci piring tapi di tahan oleh Nathan biar dirinya saja yang mencuci piringnya,Rissa hanya bisa menganggukkan kepalanya saja dan duduk di kursi untuk menunggu Nathan selesai mencuci piring.

"Yu udah selesai."ucap Nathan,Rissa berjalan dengan di bantu Nathan.

Mereka berdua duduk di atas karpet sambil selonjoran,Rissa menyenderkan kepalanya di pundak Rissa sedangkan Nathan memeluk pinggang Rissa dengan sebelah tangannya dan yang sebelahnya lagi mengusap perut buncit Rissa.

Pengen Nikah [Repub]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang