5

123 52 51
                                    

Tidak disangka kota yang dulunya kecil dan miskin kini telah berkembang dengan sangat pesat, semua ini karena bantuan dari antonio namun ia bukan malaikat yang sebenarnya. Di kota ini telah di bangun banyak bar dan juga casino, salah satu casino tebaik adalah casino privilege yang berarti keistimewaan.

Gavin dan isabella memasuki casino dan menyamar sebagai tamu VIP, sebelum itu mereka harus memakai topeng terlebih dahulu karena ini adalah peraturan bagi tamu vip. Disusul oleh Alexander dan Giovanni yang akan menjadi pengunjung casino lalu Hector dan Charles yang akan menunggu di luar casino.

*****

Malam hari.
Casino privilege.

Giovanni terlihat sangat gugup melihat banyak orang disana, ia mencoba menarik nafas yang panjang lalu menenangkan pikirannya saat ini. Alexander yang mengerti kecemasan Giovanni pun langsung menggenggam tangannya, hal itu membuat wajah Giovanni menjadi sangat merah dibuatnya.

Beberapa wanita mengenali Alexander dan menyapanya.

"Senang bertemu dengan anda disini tuan Alexander"

"Siapa wanita yang berada di samping mu ini tuan?"

"Dia adalah keponakan ku, namanya Giovanni" Ucap Alexander sambil tersenyum.

"H..halo semuanya, aku giovanni" Ucap Giovanni sambil gemetaran.

Alexander menyadari kegugupan yang dimiliki Giovanni setelah melihat tubuhnya gemetaran, ia langsung membawanya pergi ke sebuah bar yang tidak ramai orang.

"Bagaimana jika segelas minuman untuk menghilangkan rasa khawatir mu?" Ucap Alexander.

Alexander memesan segelas eggnog untuk Giovanni, eggnog adalah minuman khas musim dingin yang terbuat dari telur yang dikocok dengan susu, gula, krim kemudian diberi campuran alkohol yang bernilai tinggi seperti brandy dan sherry.

Charles datang membawakan pesanan mereka, Giovanni terlihat kebingungan melihat minuman itu karena ia tidak pernah minum sebelumnya.

"Aku tidak tau harus mengatakan apa, tapi aku tidak pernah minum alkohol sebelumnya" Ucap Giovanni sambil memandangi gelasnya.

Seorang wanita datang menyapa kembali Alexander, wanita itu mulai menggoda Alexander dengan menyentuh pundaknya.

"Alexander aku haus kebetulan kau punya minuman, apa boleh ku minum?"

Giovanni terus memandangi wanita itu, saat ia ingin mengambil minumannya dengan cepat Giovanni langsung meminumnya sampai habis.

Hal itu sontak membuat Alexander terkejut.

"Maaf ya, mau ku pesankan yang lain?" Ucap Alexander yang tersenyum kecil.

Wanita itu dengan raut wajah yang kesal langsung meninggalkan mereka tanpa sepatah kata pun, mungkin saja di dalam hatinya sudah merasa sangat malu.

Giovanni yang cemburu buta hanya diam menatapi gelas kosong nya itu, Alexander terus memperhatikannya dengan senyuman yang singkat, lalu ia beranjak dari kursi bar.

"Tunggu disini dulu, aku akan bermain beberapa permainan sebentar sambil mengawasi keadaan" Ucap Alexander.

*****

Di sisi lain isabella telah datang dengan Gavin, mereka berjalan masuk lalu seorang pelayan wanita menghampirinya. Bisa dipastikan jika wanita itu menanti kedatangan mereka berdua.

"Apa kalian nona Evangeline dan Tuan Maximus?"

"Iya, benar itu kami" Ucap Isabella.

Mereka mulai memasuki ruangan vip itu, tempatnya begitu luas dan ada banyak sekali kursi untuk para pengunjung yang menghadap pada sebuah panggung yang cukup besar.

Terlihat banyak sekali orang-orang berstatus bangsawan yang berada disana, tiba saatnya acara dimulai ada beberapa orang yang menaiki panggung bersama dengan beberapa barang, lalu terlihat seorang wanita muda yang berdiri disana dengan gaun berwarna hitam yang menyambut para hadirin.

"Selamat malam para hadirin sekalian, kita bertemu lagi diacara pelelangan hari ini. Mari buka mata kalian lebar-lebar dan lihat lah barang kami ini"

Wanita itu mengeluarkan beberapa barang mulai dari barang antik, ia mulai melelangnya pada para hadirin.

"Hadirin sekalian mari beri harga yang layak untuk barang terakhir yang kami jual malam ini, dimulai dari harga 500 poundsterling!"

Suasana menjadi sangat memanas ketika wanita itu menarik tirai dibelakang panggung, lalu memperlihatkan sebuah sangkar besar berwarna emas yang di dalamnya terdapat seorang wanita muda dengan gaun putih dengan kaki yang terikat oleh rantai .

"Wanita muda ini adalah anak seorang janda tua di desa ini yang telah meninggal, kami mengambil anaknya untuk melunasi hutang ibunya. Sekarang siapa yang mau membawa wanita ini pulang?"

Semua hadirin lelang berebut membeli wanita itu, harga yang awalnya 500 poundsterling kini telah naik menjadi 2000 poundsterling. Harga tertinggi jatuh pada seorang laki-laki hidung belang yang sedang duduk dikelilingi para wanita malam, saat ia ingin naik ke atas panggung tiba-tiba terdengar suara yang mengatakan 4000 poundsterling .

"Aku Evangeline akan membelinya seharga 4000 poundsterling!" Ucap Isabella.

"Apa ada yang bisa menaikkan harga melebihi nona yang disana?"

Suasana menjadi sunyi, tidak ada satupun yang menaikkan harga dan mengalahkan isabella, ia berjalan menuju ke depan panggung dengan disambut tepuk tangan yang meriah dari semua tamu VIP.

"Selamat bergabung dengan kami nona Evangeline"

Isabella hanya menatap sinis.

*****

Seseorang menepuk pundak Hector dengan perlahan, ternyata itu adalah Alexander yang sedang menggendong Giovanni karena mabuk. Padahal Giovanni hanya meminum segelas alkohol tapi ia langsung tidak sadarkan diri.

"Berapa banyak yang ia minum tuan Alexander?" Ucap Hector.

"Cuma segelas eggnog" Jawab Alexander.

"Apa mereka berdua akan baik-baik saja pergi ke ruang vip?" Ucap Hector.

"Jangan meragukan nona, dia bisa menjaga dirinya sendiri terlebih lagi ada Gavin bersamanya" Jawab Charles.

Terdengar suara langkah kaki yang sedang menuju ke arah mereka, lalu Alexander dan Giovanni pun segera bersembunyi. Terlihat ada beberapa pria yang sedang membawa sebuah barang yang dilapisi oleh kain, disusul oleh kedatangan Isabel dan juga Gavin.

"Buka pintu keretanya" Ucap Isabella pada Hector dan Charles.

*****

Malam hari.
Kediaman Alexander.

Sesampainya di rumah, Hector pun segera menggendong wanita yang dibeli Isabel untuk masuk ke dalam rumah, Alexander dapat melihat beberapa luka lebam yang ada di kaki gadis itu, ia bergegas mengambil kotak pengobatan nya lalu memeriksa wanita itu.

Wanita itu sepertinya masih ketakutan dan trauma dengan apa yang terjadi padanya, isabella menenangkan wanita itu dengan berkata.

"semua sudah berakhir"

Wanita itu tidak dapat menahan rasa sakit dan air mata waktu Alexander menyentuh lukanya, sepertinya penyiksaan telah ia rasakan berulang kali namun ia hanya dapat menahannya.

"Siapa namamu nona?" Ucap Alexander.

"A..aku Rosella" Jawab Rosella.

"Apa para iblis itu yang telah melakukan hal ini padamu?!" Ucap Gavin yang mengepalkan tangannya.

Rosella hanya terdiam melihat kemarahan yang ditunjukkan oleh Gavin.

"Tidak ku sangka Antonio memiliki bisnis seperti ini di dalam casino" Ucap Isabella yang tersenyum kecil.

To be continued..

Isabella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang