᯾ ——————————————— ᯾
Tidak ada yang pernah mengerti
Perasaan yang aku rasakan
Sekarang kecuali hujan
᯾ ————————————— ᯾————————————————————————————————————————
14.09
Joan terbangun dari tidurnya,dia bangun lalu memposisikan dirinya untuk duduk,mengerjabkan matanya beberapa untuk mengumpulkan semua nyawa. Hujan diluar belum rendah dia memutuskan pergi ke bawah sebelum dia menuruni tangga dia tidak melihat siapa siapa. Apa semua saudaranya belum pulang? Entahlah itu bukan urusan Joan.
Joan menuruni anak tangga sedikit cepat karna dia sekarang dia merasa lapar,dari semalam dia belum makan maka dari itu Joan memutuskan untuk makan sebelum para saudaranya pulang. Dengan cepat dia meraih mie instan di laci atas lalu merebus air kran di panci,setelah air itu mendidih Joan langsung memasukan mie instan itu ditambah 2 butir telur sebagai tambahan agar perutnya kenyang 2x lipat.
4 menit dia menunggu akhirnya mie yang dia masak matang,dia menuangkan mie ke dalam piring yang sudah di beri bumbu secara perlahan. Kemudian dengan cepat dia mengaduk rata mie itu lalu memakannya dengan lahab. Joan saat ini sedang lapar,dia bahkan tidak menyisakan mie itu sedikit pun. Setelah menghabiskan makanannyakemudia dia mencuci semua benda yang pakai dan membersikan noda yang ada di meja. Setelah melakukan semua itu Joan sedikit lega karna perutnya Kembali terisi, dia berbalik badan hendak pergi ke kamar.
Dia menaiki anak tangga tetapi samar samar dia mendengar suara di halaman rumahnya.
Meskipun sedang hujan dia masih bisa mendengar suara bising di luar, Joan diam di tangga sembari mengamati pintu."Ngapain Lo berdiri di situ?" Ucap jendra yang membuat Joan sedikit kaget,
"Bisu" ucapnya lagi. Karna perkataannya tadi hanya dijawab Joan dengan ekspresi kaget"J Joan gak ngapa ngapain kok bang" ucap Joan sedikit gugup. Ternyata orang itu saudaranya sendiri,mereka semua baru pulang dari sekolah kecuali Marsen karna dia tengah sibuk dengan kuliahnya.
Setelah menjawab ucapan Jendra,Joan langsung pergi kekamar menghiraukan tatapan benci dari semua saudaranya di bawah. Dia masuk kekamar lalu menghela nafas kasar, hari ini perasaan Joan sedikit tidak nyaman. Entah apa yang Joan pikirkan,dia terlihat mondar mandir sembari sedang memikirkan sesuatu. Tak ingin berlebihan Joan memutuskan untuk mpergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
15 menit sudah Joan mandi,
kemudian tak lama dia keluar dengan mengunakan piyama yang sering dia pakai. Joan berjalan mendekati ranjang kemudia dia duduk dengan bersandar pada sandaran ranjang.
Joan menghela nafas pelan hari tubuhnya terasa segar karna selama seharian dia tidak mendapat pukulan dari siapapun.Tak lama karna Joan merasa bosan dia berjalan kearah meja belajar untuk menghilangkan bosannya dengan cara belajar. Joan mulai mengeluarkan beberapa buku kemudian memulai belajarnya agar bosan pada dirinya cepat hilang.
18.42
Joan mengakhiri belajarnya,dia menata kembali buku pelajaran ke tempat semula. Setelah itu Joan beranjak naik ke atas ranjang untuk tidur,sebelum tidur Joan melirik ke luar jendela apakah masih hujan atau tidak ternyata masih meskipun hanya tetesan kecil.
Dia menarik selimutnya sampai keleher,hari ini sangat dingin karna memang cuaca sedang hujan maka dari itu Joan betah seharian di kamar. Dia mulai memejamkan matanya kembali tidak membutuhkan waktu lama Joan pun sudah masuk kedalam dunia mimpinya.Berbeda jauh dengan Joan, sekarang para saudaranya sedang berkumpul diruang tamu kecuali Marsen karna dia masih belum pulang. Mereka terlihat sangat serius membicarakan sesuatu, entah apa yang sedang mereka bahas. Tapi mereka terlihat sedang berdebat tentang hal yang sedikit penting,mungkin.
"Gue ke atas" ucap Bagas yang hendak pergi namun sukses di tahan oleh tangan Rengga.
"Gue gak ngizinin Lo buat keatas untuk sekarang" ucapnya.
"Ngga gue gak mau bahas anak itu,Lo tau kan gara gara dia orang tua kita ninggalin kita semua,bukan cuma itu tapi mereka berdua juga ninggalin tanggung jawab yang cukup gede buat lu sama bang Marsen,lu sadar gak sih kalo kehadiran Joan cuma jadi beban doang?? Sampe kapan pun gue ga bakalan pernah maafin dia" ucap Bagas sedikit emosi pada Rengga."Bahkan sampe dia mati sekali pun gue gak bakalan ngeluarin kata maaf dari mulut gue" sambungnya yang sukses membuat semua saudaranya diam, kemudian Bagas dengan cepat melangkahkan kakinya menuju kekamar meninggalkan para saudaranya di bawah dengan pikiran yang tidak bisa di katakan.
"Tapi gue udah capek benci dia... Pengen rasanya gue ngomong maaf sama dia tapi gue gengsi" batin "seseorang"
"Akhhh udahlah mendingan kalian semua masuk ke kamar masing masing,bentar lagi Marsen bakalan balik jadi kalian semua masuk kamar" ucap Rengga kemudian dia pergi keatas untuk kekamar ya di ikuti oleh ke tiga adiknya.
Sebelum Rengga masuk kedalam kamar dia sedikit melirik kearah kamar Joan,dia menggeleng kecil kemudian masuk kedalam.
12.21
Lagi dan lagi Joan terbangun tengah malam,tetapi kali ini dia bangun dengan keadaan berbeda dengan sebelumnya. Kali ini Joan terbangun dengan keadaan berkeringat disertai dengan rasa panas di tubuhnya. Joan merasa bingung,padahal hari ini cuacanya dingin tapi kenapa tenggah malam begini dia kepanasan. Joan merasa bahwa detak jantungnya sekarang tidak karuan,dia mencoba tenang tapi tidak bisa.
Joan hendak pergi karna dia ingin kekamar mandi untuk membasuh badannya dengan air dingin agar panas ditubuhnya bilang. Tapi saat dia berdiri,Joan merasa sangat pusing,dia mencoba menyeimbangkan tubuhnya tapi gagal yang akhirnya membuat joan terjatuh di lantai kamarnya yang dingin. Joan berusaha untuk bangkit dengan bantuan tepian ranjang,tetapi gagal.
Joan Berusaha menetralkan detak jantungnya dan sakit dikepalanya tapi masih saja gagal,bahkan sekarang sakit di kepalanya semakin menambah dan pengelihatan Joan pun semakin memburam. Joan berusaha mengerjabkan matanya agar pengelihatannya kembali fokus tapi tetap saja. Joan mulai panik takut jika terjadi sesuatu pada dirinya, tapi dia mencoba untuk tetap tenang.
Tak lama Joan merasa bahwa tubuhnya semakin panas dan keringatnya pun mulai banyak bahkan baju Piyama yang dia kenakan hampir basah karna keringat dari tubuhnya. Tubuhnya sedikit bergetar dia panik tetapi tidak ingin berteriak, dia hanya menangis dalam diam sembari memohon kepada Tuhan agar dirinya baik baik saja.
"Hikss tuhan jangan jemput Joan sekarang...Joan mohon hiks...jangan sekarang,biarkan Joan merasakan kebahagiaan sebentar Joan mohon tuhan..." ucapnya sembari terisak kecil. Tapi tidak lama kemudian dia.....
TBC
JANGAN LUPA VOTE + KOMEN YA FRIEND
SENGAJA AKU UP MALAM HEHEHE GPP KAN😁
BTW KALO KALIAN PENASARAN SAMA KRONOLOGINYA SABAR OKEYYOH IYA KALIAN PASTI PENASARAN SAMA SESEORANG ITU KAN?? COBA TEBAK DIA SIAPA
YANG BISA NEBAK NANTI BANYAK DUITOKE SEGITU DULU YA FRIEND BESOK DI LANJUT LAGI BYEEE
TENGKYU 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Joan bukan tuhan || Jisung [END]
Actionsemua sudah menjadi takdir tuhan, apa yang diberikan Tuhan akan kembali padanya. dia sudah beristirahat dengan tenang, wajah damainya mampu meninggalkan duka yang cukup dalam. selamat tidur pangeran kehidupan 🥀