32.

1.2K 142 21
                                        

᯾     ———————————————    ᯾
    pada akhirnya semua akan
selesai dengan sendirinya
    ᯾   —————————————   ᯾

——————————————————————————————————————————

dokter Han tidak kuasa melihat semua saudara Joan yang saat itu menahan tangis, dia hanya bisa berdiam diri.

perlahan dia menegakkan kepalanya sembari menggeleng pelan.
"adik kalian sudah tidak bisa di selamatkan" ucap nya sembari meneteskan air mata.

semua saudaranya tidak bisa berkata kata, mereka semua menangis sejadinya saat itu. marsen yang sudah Ter Isak kemudian menerobos masuk melihat Joan.

seketika tubuhnya bergetar, mulut nya kaku, kakinya lemas tidak berdaya saat melihat tubuh Joan yang saat itu sudah tertutup kain putih polos. semua saudara Joan masuk kedalam, sama seperti marsen mereka tidak bisa berbuat apa apa selain menangis melihat tubuh Joan.

marsen perlahan menghampiri Joan dan membuka kain putih itu, perlahan dia memandang i wajah Joan yang saat itu tersenyum tipis. dia melihat wajah  begitu damai joan saat tertidur, rasa menyesal kembali datang. dia memeluk tubuh kaku Joan yang saat itu sudah tidak bernyawa.

mereka hanya bisa mengucapkan beribu kata maaf yang sudah tidak ada artinya lagi kala itu. semua menangis di dalam ruangan itu, dokter Han yang bukan dari pihak keluarga juga merasakan apa yang mereka rasakan saat itu.

dia menangis dalam diam di balik pintu, dadanya sangat sakit saat kalimat yang baru saja dia berikan kepada saudara Joan itu keluar. karna sudah tidak sanggup melihat peristiwa di depannya, dokter Han memilih untuk menjauhi ruangan itu meninggalkan semua saudara Joan didalam nya.

"Lo beneran pergi jo...Lo beneran nyerah Jo..." Isak haendra

"Jo, Lo bilang Lo pengen bisa ngerasain yang namanya bahagia, ayo bangun...gue janji setelah ini lo bakalan bahagia Jo..." lanjutnya.

"Abang disini sama Joan, Joan anak baik, Joan anak pinter, Joan anak kuat. Abang bangga punya Joan. Joan Abang yang dulu kecil sekarang udah tumbuh besar dan sekarang juga Joan udah ninggalin Abang, maafin Abang Joan..." ucap marsen lirih sembari menangis.

"janji bakalan jaga mama sama papa disana kan Jo? bilang sama mama papa kalo selama ini kita ga baik sama Joan"ucap nya lagi.

sementara itu yang lain hanya bisa menangis Ter Isak, mereka semua menangis sampai petugas jenazah masuk kedalam sembari membawa peti putih untuk tubuh Joan.

perlahan petugas itu mengendong tubuh Joan lalu memasuk kan nya kedalam peti. sebelum peti itu benar benar tertutup marsen kembali menghampiri Joan yang sudah terbaring di dalam peti. perlahan dia mengecup kening Joan dan mengucap maaf beberapa kali. setelah semuanya di lakukan, petugas jenazah menutup peti itu lalu membawanya pergi keluar menuju mobil ambulance untuk di bawa pulang.

mereka semua masih tidak menyangka bahwa adik bungsunya secepat itu meninggalkan mereka semua dengan luka yang cukup parah, meskipun tidak sebanding dengan luka yang mereka berikan pada Joan.

sampainya mereka di rumah, marsen mengabari beberapa guru Joan. dia mengirim pesan singkat lalu mematikan telfonnya. tak lama setelah mengirim pesan melalui ponsel nya, beberapa siswa siswi dan guru Joan datang kerumah nya.
tak lupa juga Angga dan semua temann temannya yang sudah menyebabkan Joan sampai pergi seperti ini.

Joan bukan tuhan || Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang