10.

874 124 5
                                        

᪥᯾    ———————————————    ᯾᪥
Terkadang kenyataanlah
Yang lebih menyakitkan
Dibanding dengan sebuah harapan
᪥᯾   ———————————   ᯾᪥

————————————————————————————————————————

"ANDRI-!!!!"

Teriak seseorang dari pintu.
Mereka semua menoleh ke sumber suara untuk mengetahui siapa orang yang baru saja berteriak. Saat mengetahui siapa yang berteriak mereka semua terkejut kemudian menundukan kepala. Tidak ada yang berani melihat kearah orang itu begitupun joan, sedangkan orang itu perlahan berjalan mendekat ke arah bangkar Joan.

"Coba ulangi apa yang kamu bilang tadi disini" ucapnya dengan sedikit menaikan nadanya. Mereka semua diam tidak ada yang berani membuka suara, "KENAPA DIAM" bentaknya. Mereka semua terkejut saat mendapati orang yang saat ini berada di depannya marah.
"m-maaf bu" ucap Andri sedikit gemetar.
"Kenapa kamj minta maaf kesaya? Seharusnya kamu minta maaf sama Joan bukan saya" ucapnya.
"Minta maaf sama Joan sekarang,Cepat kalian juga" lanjutnya. Mereka hanya menatap nyalang kearah Joan,sedangkan yang ditatap hanya bisa menundukan kepala.

"Ayo minta maaf,kenapa diam? Gak berani?kalau begitu Saya tunggu kalian semua di ruangan bk, temui saya disaat jam sekolah berakhir tidak ada penolakan" Ucapnya tegas.

"Kalian semua boleh keluar dari sini" ucapnya. Tanpa banyak bicara Angga dan teman temannya pergi dari UKS mereka semua pergi kearah kanan, sebelum benar benar pergi Angga menatap sinis kearah Joan sedangkan yang ditatap hanya bisa menundukan kepalanya.

"Jo...kamu diapain sama mereka? Kamu di bully sama mereka?" Ucapnya lembut sembari mengelus Surai hitam milik Joan.
Joan menatap lawan bicaranya kemudian menggeleng pelan, "Joan gak pernah di bully kok Bu" ucapnya sembari tersenyum kecil.
Sedangkan orang yang berada didepannya hanya bisa menghela nafas saat mendengar ucapan Joan barusan.
"Joan...kamu jangan bohong sama ibu, ibu tadi lihat sendiri perlakuan mereka ke kamu, kamu diapain sama mereka? Apa mereka yang buat kamu kayak gini? Joan jawab ibu" ucapnya dengan sedikit menaikan nadanya.
Sedangkan Joan tetap diam menunduk, lidahnya kelu untuk mengucapkan sebuah fakta bahwa dia di rundung,dia takut jika dia mengatakan kebenaran maka dia akan mendapat penyiksaan yang lebih kejam dari Angga dan teman²nya.

"Joan gak pernah di bully kok bu, mereka kesini juga gak sengaja karna lihat Joan disini" ucapnya.
"Huh,yasudah kalau begitu kamu lanjutkan istirahatnya disini,kalau kamu merasa mual atau sebagainya panggil saya atau tidak kamu pulang, ibu permisi" ucapnya,lalu tak lama guru itupun pergi dari ruang UKS meninggalkan Joan sendiri disana.

Tak lama setelah guru itu pergi terdengar suara bel masuk yang membuat para siswa siswi berlarian kesana kemari. Joan hanya bisa melihat mereka lewat jendela,dia sangat iri pada mereka semua kenapa diantara mereka tidak pernah bernasib seperti dirinya? Apa hanya dia seorang yang tidak boleh merasakan kebahagian?. Joan sudah lelah seperti ini,tubuhnya sebentar lagi akan patah jika mendapat pukulan ters menerus dari orang orang yang dia sayang. Apapun perlakuan mereka pada Joan tetap saja Dimata Joan mereka tetap teman dan saudaranya. Tidak adakah rasa benci? Ada, meskipun itu hanya sedikit tapi Joan punya rasa benci.

"Kenapa Joan ada di UKS?"
" Ngapain ngurusin dia sih Jen,peduli banget Lo sama dia?"
"Bukan gitu gas,ya gue kan cuma nanya kenapa dia di UKS? Lo santai bentar bisa gak sih orang gue cuma nanya juga"
"ck ya mana gue tau,lagian mau dia di UKS ,di pinggir jalan,di kuburan juga gue ga peduli. Dahlah pusing mendingan sekarang kita ke kelas aja deh buang buang waktu Lo mikirin dia"
"WOY BANGSAT TUNGGU"
"Buruan"



KRINGGG KRINGG KRINGGG


"joan kamu bisa pulang sendiri?" Ucap bu Linda yang baru saja masuk ke dalam UKS.
"Iya Bu,Joan bisa pulang sendiri" ucap Joan sembari tersenyum. "Yasudah kalau begitu kamu boleh pulang,hati hari di jalan ya" ucap bu Linda. " Iya Bu, kalau begitu saya permisi" ucap Joan,kemudian dia pergi meninggalkan UKS, disaat Joan berjalan menuju depan sekolah dia melihat Angga serta Teman temannya yang tengah berjalan menuju kearahnya. Sebenarnya Joan ingin kabur saat melihat mereka,namun karna tidak mau mendapat pukulan lagi dari mereka lebih baik Joan memilih berdiam diri di tempat.

Joan bukan tuhan || Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang