᯾ ------------- ᯾
Nyatanya aku memang manusia
Yang tidak pernah diharapkan kehadirannya di dunia᯾ ----------- ᯾
----------------------------------------
BRAKKK
"BAJINGAN LO"
Mereka semua menoleh ke sumber suara, disaat itu juga mereka sedikit terkejut dengan kedatangan mereka semua. Iya, mereka semua saudara joan entah kapan mereka ada disana intinya mereka semua datang mengahmpiri kearah Joan.
"LO...BARUSAN NGOMONG APA? LO ITU COWOK GILA, FREAK , STRESS" ucap Bagas penuh amarah sembari menunjuk wajah Joan dengan jarinya. "LO UDAH BUNUH ORANG TUA GUE DAN LO NGAK MAU NGAKU!? BAJINGAN LO"
Sret
BrakBagas baru saja menghantam Kapala Joan dengan kursi besi berwana putih membuat saudara, Angga dan teman temannya terlonjak kaget. Pasalnya disaat kursi itu menghantam kepala Joan, disaat itu juga banyak darah yang keluar dari kepala, dan telinganya. Joan masih menahan sakit di lantai, kepalanya serasa ingin lepas dari lehernya. Banyak darah yang keluar dari kapalnya, kepalnya sakit. Tapi masih bisa Joan tahan. "B bang j Joan ga salah bang" ucapnya dengan susah payah.
"GAK SALAH!? LO BILANG LO GAK SALAH? GARA GARA LO BEBAN BANG MARSEN MAKIN NAMBAH. KENAPA ANAK GAK GUNA KAYAK LO HIDUP? SEHARUSNYA YANG MATI DULU ITU LO BUKAN MAMA SAMA PAPA" ucap Leon, dia sedikit marah saat mendengar Joan berucap hal seperti itu.
"TAPI JOAN BUKAN PEMBUNUH BANG"
BRAKK
"Akh bang s sakit bang sakit" rintihnya. Dengan ke 2 kalinya Bagas menghantam kepala Joan dengan kursi itu lagi membuat darah di kepalnya semakin banyak.
Brak
Rengga menarik kursi yang Bagas bawa lalu membuangnya asal, "Lo boleh bunuh dia tapi engak dengan cara gini" ucap Rengga didepan Joan. Mendengar itu dada Joan terasa perih, Joan berharap abangnya itu membelanya tapi ternyata dia malah mendukung Bagas.
"Hahahaha udah berapa kali gue bilang kalo Lo itu pembunuh, buktinya Abang abang Lo gak ada yang peduli sama keadaan Lo hahaha" ucap Angga. Disana masih ada geng Angga dan teman temannya, sedari tadi mereka melihat adegan diluar nalar yang dilakukan Bagas sembari sedikit tersenyum.
"t api semua itu bukan Joan penyebabnya!!" Ucapnya berteriak berusaha membela diri. "LO UDAH SALAH DAN MASIH MAU NGELAK!?" ucap Leon.
"JOAN GAK PERNAH BUNUH ORANG, JOAN GAK SALAH ITU SEMUA UDAH JADI TAKDIR TUHAN. KALIAN MASIH MAU SALAHIN JOAN!? KENAPA KALIAN GAK PERNAH SALAHIN TUHAN? KENAPA HARUS JOAN!?" ucapnya berteriak sembari terisak.
Dadanya begitu sakit saat mendengar tuduhan yang saudaranya beri padanya. Kenapa begitu kejam mereka melakukannya hal seperti itu pada dirinya?.
"GAK USAH LO SALAH IN TAKDIR BANGSAT"
Bugh
Bugh
Bugh
"M maafin Joan bang maaf, maaf bang Joan mohon berhenti" ucap Joan sembari menghindari pukulan Bagas. Tapi sayang ucapannya tidak digubris sama sekali oleh Bagas.
Bagas terus memukuli wajah, perut dan bagian tubuh Joan lainnya sampai tubuh Joan mengeluarkan banyak noda darah dan bekas keungguan. Tidak ada yang mau membantu Joan, mereka semua hanya melihat adegan itu sembari sesekali tersenyum jahat. Bagas menghentikan pukulannya, karna di rasa sudah puas bagas menghajar Joan. Angga dengan santai memberi tawaran untuk membantu saudaranya itu menghajar dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Joan bukan tuhan || Jisung [END]
Acciónsemua sudah menjadi takdir tuhan, apa yang diberikan Tuhan akan kembali padanya. dia sudah beristirahat dengan tenang, wajah damainya mampu meninggalkan duka yang cukup dalam. selamat tidur pangeran kehidupan 🥀