16.

925 156 25
                                    

᯾ ------------- ᯾

Cukup sulit bagiku untuk menghadapi
Kenyataan yang tak pernah ada di ekspetasi ku
᯾ ----------- ᯾

----------------------------------------






Joan berjalan gontai sembari terus memegangi kepalnya, sesekali tubuhnya juga turun kejalan raya Karan dirinya yang tidak seimbang. Beberapa kali juga tubuhnya hampir tertabrak mobil yang melewati dirinya.




Brugh



Belum sampai Joan dirumah ternyata tubuhnya sudah terlalu lemas untuk diangkat. Dia tergeletak sendirian disana mencoba beberapa kali untuk bangkit ternyata sia sia. Tubuhnya sudah terlalu lemah, dia butuh pertolongan. Seseorang tolong dia.

Dia butuh bantuan tapi tidak bisa berterykaran mulutnya cukup kelu dan suaranya juga terlalu lemah untuk meminta pertolongan. Membiarkan tubuhnya tergeletak di pinggir jalan dan membiarkan tubuh lemasnya tertiup angin malam yang sangat dingin.
Tak lama setelah itu, mobil berwarna merah berhenti tepat disamping Joan. Kemudyseseorang dari tempat pengemudi turun lalu menghampiri Joan yang hampir tidak sadarkan diri.

Dia tidak mengucapkan satu kata sedikit pun, tiba tiba saja dia langsung mengangkat tubuh Joan dan memasukkan kedalam mobil. Setelah memasukkan Joan kedalam orang itu langsung mengemudikan mobil lagi dengan kecepatan tinggi.

25 menit mobil itu melaju menyusuri jalanan malam akhirnya mobil itu berhenti disebuygedung tinggi dengan banyak orang berseragam biru berlalu lalang.

"SUSTER AMBILKAN BANGKAR SEKARANG, ADA PASIEN DENGAN KEADAAN HAMPIR TIDAK SADAR DIRI" teriak orang itu. Tidak lama setelah berteriak 3 wanita dengan cepat berlari sembari mendorong bangkar menuju kearah orang itu.

Dengan segera orang itu langsung mengambil Joan dari dalam lalu mengangkat tubuhnya untuk diletakkan di atas bangkar. Ternyata keadaan Joan saat ini sudah tidak sadar diri, dengan cepat orang itu langsung memberi arahan pada ke 3 wanita itu untuk membawa pasien keruang ICU untuk di tangani. Setelah ke 3 wanita itu pergi orang itu dengan cepat berlari ke sebuah ruangan lalu tak lama keluar dengan memakai pakaian serba putih dilengkapi beberapa alat ditangannya. Orang itu berlari kearah ruang ICU untuk memeriksa kondisi Joan, cukup lama dia memeriksa Joan. Akhirnya 40 menit kemudian orang itu keluar sembari mengusap wajahnya kasar ditambah dengan raut wajah ke 3 wanita yang berjalan di belakangnya. Apa yang sebenarnya terjadi di dalam?? Entahlah.





-Disisi lain

"Akhh Lo dimana sih Jo? Kenapa Lo belum balik di jam segini" ucap seseorang cemas sembari mengusap rambutnya kasar dikamar.

Ceklek

"Ngapain Lo berdiri di kamar gue?" Ucapnya.
"Semua disuruh bang marsen turun kebawah, tanpa pengecualian" ucap Bagas, lalu sedetik kemudian dia pergi menjauh meninggalkan saudaranya di pintu kamar.
Mendengar itu, dia sedikit berdecak kesal tapi sedetik kemudian juga ikut turun menyusul Bagas.

Semua adik marsen sudah berkumpul di ruang tamu, kecuali Joan. "Duduk" ucap marsen datar. "Baju siapa ini?" Ucap marsen sembari menenteng baju putih dengan banyak noda darah yang menempel disana. Melihat itu mereka semua meneguk kasar ludahnya masing masing. "JAWAB BAJU SIAPA" Ucapnya lagi.

Kali ini mereka diam sembari menundukan kepalanya. Tidak ada yang berani menjawab ucapan marsen barusan, mereka semua diselimuti rasa takut. "LO!! KENAPA LO MASIH GAK MAU NGAKU" ucap marsen sembari menunjuk salah satu diantara mereka. Mereka semua sedikit terkejut saat melihat jemari marsen yang mengarah kearah seseorang.

Joan bukan tuhan || Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang