23.

989 151 33
                                    

     ᯾        —————————————         ᯾ 
Tidak ada yang perlu dikawatirkan
Semua akan baik baik saja
Karna semua sudah menjadi jalan TUHAN
    ᯾         ———————————         ᯾

————————————————————————————————————————











Laki laki itu berjalan sendirian di trotoar jalanan, wajahnya masih pucat bahkan sekarang wajahnya seperti orang mati. Angin malam menembus baju lengan panjang yang dia pakai, entah kenapa sedari tadi pikirannya tidak tenang. Anak itu memikirkan hal hal aneh yang akan terjadi kedepannya, dia merasa seperti akan mendapat bencana besar. Tapi dia berusaha menepis semua pikiran aneh yang ada dikepalnua itu.

Joan berjalan sendirian menyusuri jalanan yang sepi, tidak ada satu kendaraan yang lewat disana. Ini belum terlalu larut tapi jalanan sudah sepi, Joan duduk ditrotoar. Dia menatap kearah langit memandang bintang bintang yang tidak terlalu banyak itu.sedikit lama dirinya mendongak keatas memandang bintang bintang. Tiba tiba saja cairan bening jatuh dari kelopak mata nya tanpa sadar.

Joan menangis, dia merindukan sosok wanita yang selama masa hidupnya memberi Joan banyak kasih sayang dan kehangatan. Dia terisak dibawah kelipnya bintang bintang, dada sakit saat kepalnya mengingat ucapan semua saudaranya. Tidak ada lagi tempat kebahagian dan kehangatan dirumahnya,semua sudah menjadi tempat kemarahan dan kebencian suadaranya pada dirinya.

Joan selalu kesepian, dia selalu menahan siksaan saudaranya setiap hari. Kenapa harus seperti ini? Tunjukan titik kebahagiaan Joan. Dia harus mendapatkan apa yang seharusnya tidak dia dapatkan, dia merasa tidak pernah dihargai. Tidak ada lagi yang mau peduli dengan dirinya, bahkan saudarany sendiri pun sudah tidak peduli dengan dirinya.

"Joan harus giman ma..., Joan harus gimana biar Abang bisa percaya sama Joan, Joan butuh mama sekarang, Joan butuh kasih sayang dan pelukan hangat mama sekarang. Ayo ma peluk Joan lagi ma..." Ucapnya sembari terisak.
"Semesta ga pernah bisa diajak kerja sama ya ma...haha" ucapnya sembari diiringi tawa, tetapi bukan tawa bahagia melainkan tawa yang sengaja dipaksa.

Joan mengusap matanya kasar, dia kemudian berdiri perlahan lahan lalu menyeimbangkan badannya. Dia menoleh kearah kanan kiri dan keadaan pun masih tetap sama, disana masih sepi tidak ada kendaraan yang melintas. Joan mengehela nafas lalu melanjutkan perjalanannya tadi yang sempat terhenti. Sepanjang perjalanan Joan hanya bisa menatap lurus pandangannya,pikirannya sedikit kacau. Saat ini dia benar benar tidak tau harus berbuat apa, kenyataan yang Joan terima cukup menyakitkan.

15 menit sudah Joan menghabiskan waktu dijalan akhirnya dia sampai dirumah milik nya. Perlahan Joan masuk kedalam lalu berjalan masuk dan langsung menuju kearah kamarnya. Disaat hendak masuk kedalam kamar tiba tiba suara seseorang mengagetkan Joan yang saat itu berdiri di depan pintu kamar miliknya.
"Dari mana lo jam segini baru balik?" . Ucapnya,Joan yang mendengarnya hanya bisa menjawab pertanyaan itu dengan wajah datar. "Bukan urusan Abang" ucapnya, setelah itu dia masuk kedalam kamarnya. Namun belum sempat Joan menutup pintu tiba tiba tangan seseorang menahan pintu itu dan langsung masuk kedalam kamar Joan tanpa permisi.

Joan yang melihat itu hanya diam karena dia tau pasti abangnya ini akan memukuli dia lagi. "Ngapain Abang kesini? Joan mau tidur mendingan Abang keluar" ucapnya sembari berjalan kearah tempat tidur miliknya. "Kalo gue masih mau disini gimana?" Ucapnya.
"Keluar bang, Joan capek" ucap Joan menatap saudaranya itu.
"Gak ak-"
"JOAN BILANG KELUAR BANG!!" Belum sempat abangnya melanjutkan pembicaraannya tiba tib ajian memotongnya lalu membentak saudaranya itu.

Mendengar dirinya dibentak dan diusir keluar kamar, dia hanya bisa terkejut sebentar lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata. Sementara Joan yang tengah duduk di ranjang hanya bisa menahan rasa sakit dikepalnya, entah kenapa tiba tiba dia membentak saudaranya itu. Tapi Joan tidak merasa bersalah karna memang dia sedang lelah dan pusing. Karna kepalnya merasa sakit, dia langsung merampas obat yang ada didalam laci kemudian meminumnya sebanyak 4 butir agar sakitnya cepat hilang.

Joan bukan tuhan || Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang