30.

904 136 21
                                        

᯾     ———————————————    ᯾
    sudah lelah menghadapi cobaan
semesta
    ᯾   —————————————   ᯾

——————————————————————————————————————————






-PAGI

Tok tok tok

Suara ketukan pintu dari luar membuat laki laki yang tertidur pulas di ranjang nya
terganggu. Dia bangun dari ranjang nya dan langsung berjalan perlahan ke arah pintu.

Setelah membuka pintu itu, terdapat sosok laki laki dengan wajah merah dan mata sebam berdiri tegak di depan pintu.

"b-bang" lirih nya.

Tanpa ada angin atau pun hujan, tiba tiba saja orang yang berada di depannya langsung memeluk erat tubuh Joan sembari ter Isak.

"gue bodoh Jo, gue bodoh maafin gue. gue udh tau dari haendra."

"bang, tolong lepas in, Joan mau berangkat sekolah, tolong ya bang biarin Joan sendiri"  Joan ber ucap sembari berusaha melepaskan pelukan saudaranya itu.

selepas setelah peluk an itu lepas, bukannya pergi, saudaranya itu malah masuk kekamar Joan lalu terduduk di lantai sembari menangis memohon.

"gue minta maaf Jo, gue salah Jo..maafin gue, gue harus gimana biar lo bisa maaf gue Jo..." ucapnya.

Joan yang mendengar itu hanya bisa berdiri sembari menatap saudaranya.

"ayo pukul gue Jo, pukul gue, balik in semua pukulan yang pernah gue kasih ke lo, ayo Jo pukul gue...

gue ga bisa liat lo gini terus Jo...gue mohon maafin gue.." lanjutnya.

saudaranya itu masih terduduk di lantai, sedangkan Joan hanya bisa berdiri tak jauh darinya. mata Joan ikut berkaca tapi dengan cepat dia usap dan berjalan ke arah saudaranya itu.

"Joan udah maafin Abang, Abang ga salah disini. Abang ga pernah salah" ucap nya

"sekarang Abang keluar ya bang, Joan mau berangkat sekolah, jangan bilang sama yang lain. Joan ga mau bang marsen tau"

Sesaat kemudian saudaranya itu berdiri lalu memeluk Joan kembali, dia masih terisak tapi sesaat sebelum pergi dia mengusap air matanya dan mencium kening Joan sekilas kemudian pergi dari kamar Joan.

Joan yang baru saja di perlakukan seperti itu hanya bisa berdiri tegak dengan posisi yang sama, bibirnya sedikit tertarik keatas menimbulkan senyuman tipis di bareng j mata berkaca.

baru kali ini dia mendapat perlakukan hangat seperti ini dari saudaranya, hal baik mungkin akan terjadi di kehidupan Joan saat ini.












-SEKOLAH

Entah berapa lama Joan tidak masuk kesekolah ini, mungkin rasanya agak aneh karna memang penampilan Joan kali ini banyak berubah. tubuhnya terlihat kurus matanya sedikit hitam dan bibirnya semakin pucat sehingga dirinya menjadi pusat perhatian seluruh murid disana.

menjadi pusat perhatian setiap hari memang sudah menjadi hal biasa bagi Joan. tapi entah kali ini tatapan mereka seakan akan menandakan mereka semua sedikit sedih dengan kondisi Joan yang seperti itu.

Belum lagi Joan akan di pertemukan Angga dan teman temannya, mungkin kondisinya akan jauh lebih prihatin dibanding sekarang.

Joan menghiraukan tatapan mereka, dia berjalan sedikit menundukkan kepala menghindari tatapan mereka.

Joan bukan tuhan || Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang