prolog

1.2K 33 1
                                    

"Alinaa" teriak seseorang

Alina membalikan badannya saat merasa ada yang memanggil. "Assalamu'alaikum" ucap alina tersenyum

"Wa'alaikumsalam" jawab ketiganya

"Zel ini bener kamu?" Tanya alina yang mendapat anggukan darinya

"Masya allah kamu makin cantik zel" ucap alina yang melihat penampilan zeline

"Ini berkat kamu juga alina karena kamu aku jadi dapet hidayah untuk berhijab sekarang" ucap zeline

Alina beralih kepada kedua orang tua zeline dan menyalami tangan fely. "Tante, om apa kabar?" Ucap alina

"Alhamdulillah kami baik lin, selamat ya atas kelulusan kamu" ucap fely

Alina mengedarkan pandangannya seperti sedang mencari seseorang yang entah kemana.

"Nyari siapa ka?" Tanya nanda yang mendapat gelengan darinya

"Tau nih si ibu nyari siapa sih?" Tanya zeline terkekeh

~ALSEN~

"lin lu duluan aja ke kelas gw angkat telpon dulu,  kayanya udah pada kumpul buat foto" ucap zeline

Alina mengangguk, "ya udah"

Alina membuka kenop pintu kelasnya saat zeline sudah tidak terlihat lagi oleh dirinya. Pintu kelas terbuka namun kelas tersebut sepi tidak seberisik biasanya ketika teman temannya ada di kelas,  walau begitu ia tetap melangkahkan kakinya ke dalam kelas.

Bruk..

Tiba tiba pintu kelas tertutup sendiri. Alina mengambil handphonenya untuk menyalakan senter. Semua lampu menyala berbarengan saat alina selesai mengambil handphone.

"kamu siapa?" ucap alina saat melihat sesosok orang di depannya

Orang tersebut memberikan buket bunga. "Congrats on your graduation" ucapnya tersenyum

Alina mengambil buket tersebut. "Terima kasih"

"alin pikir ngga bakal dateng karena lagi di luar kota" ucap alina menunduk dan di akhiri kekehan di akhir kalimat

"mana mungkin saya ngga dateng di acara penting ini" ucapnya ikut terkekeh

"duduk lin" lanjutnya

Ya, di dalam kelas tersebut ternyata sudah ada sebuah meja dengan vas bunga di atasnya dan dua kursi,  tidak lupa dengan dua cake yang ada di atas meja tersebut.

ALSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang