"Assalamu'alaikum" salam ku
"Wa'alaikumsalam bu"
"Saya kira sampenya nanti sore" lanjutnya
Aku tersenyum, "jalannya ngga macet mbok jadi ya sudah sampe" jawab ku
"Di sini ada dua belas kamar, satu kamar aku, sama kamar mama, papa jadi bude, pakde, tan, om, ka, bang, dek kalian bisa pake kamar lainnya. Maaf ya kamarnya cuman dikit" ucap ku
"Mbok tolong bantu tunjukin ya" ucap ku
"Nggih bu"
Tiga tahun berlalu, alhamdullilah aku sudah mampu membangun rumah ku sendiri di yogyakarta. Sengaja aku memilih kota ini karena aku ingin menghindari jakarta dan tinggal di kota istimewa ini nantinya.
Baru beberapa bulan rumah ini di bangun, dan baru saat ini aku bisa mengajak keluarga inti ku ke rumah ku sendiri, sekaligus berlibur bersama keluarga besar.
Saat awal masuk kuliah aku memutuskan untuk membuka bisnis kuliner kecil kecilan menggunakan uang tabungan ku, dan alhamdullilah usaha ku itu membuahkan hasil.
Tapi usaha ku itu hanya keluargaku saja yang dapat mengetahuinya.
Tok tok..
"Masuk aja ngga di kunci" teriak ku
Ceklek
"Kak, liat-liat ruangan rumah ini dong" ucap nanda
Aku meliriknya sekilas. "Minta tunjukin sama ayu aja sana" ucap ku
Ayu adalah anaknya simbok yang juga ikut kerja di sini.
"Ayolah lin, lu kan yang punya rumah yang yang tau ruangan ruangannya"
"Gw males van, sama ayu aja deh" tanpa aba aba irvan menarik tangan ku ke luar kamar dan akhirnya aku menuruti kemauannya.
Dia irvan sepupu ku, umurnya lebih muda dari ku. Aku dan dia memang berkomunukasi menggunakan 'lu-gue' tapi bahasa itu tidak ku gunakan saat dengan yang lebih tua.
"Ini perpus. Sesuai namanya, fungsinya untuk baca buku, kalo pencet tombol ini otomatis di tembok itu bakal ganti jadi layar, itu tempat duduk yang nyatu dengan jendela bawahnya bisa di buka dalamnya ada erpon dan lain lain. Ngga ada yang spesial di sini" ucap ku
Ruang perpus ini sengaja aku buat untuk aku menghabiskan waktu untuk membaca buku. Perpus ini temboknya bercat biru langit dengan barang barang yang ada di sini berwarna putih, tepat dengan warna kesukaan ku.
"Taman ini seperti taman biasa ngga ada istimewanya hanya taman gajebo kecil dan kolam ikan, pintu itu untuk masuk ke kolam berenang, ayuk. Kolam renang ini atapnya bisa di tutup kalo hujan tutupnya kaca sengaja di buat sedemikian rupa dengan pantai"
Sengaja aku membuat taman dengan kolam ikan karena aku suka mefreskan pikiran ku di alam dan inilah salah satu caranya. Kolam renang pun aku sengaja minta kepada arsiteknya untuk dibuat seperti pantai karena aku menyukai alam dan karena aku tidak bisa untuk selalu ke pantai jadi ini solusinya, di tempat kolam berenang ini sendiri ada ruangan yang baru di ketahui oleh ku, mbok, arsitek dan pembuat rumah ini.
~ALSEN~
"Kamu temenin mama ke pesantren tempat kamu mondok dulu, ya" ucap mama yang membuat ku langsung menoleh
"Aku? Kenapa mama ngga sama papa?" Tanya ku
"Papa ngga bisa, kamu aja kan sekalian suwon udah lama ngga ke sana juga" ucap papa
Aku mau suwon ke pak kyai dan bu nyai tapi ada masalah yang membuat ku belum ingin ke sana.
"Iya, ya udah aku ganti baju dulu" ucap ku pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSEN
Teen FictionAlina frisya aprilia seorang wanita yang mencintai gusnya sendiri, Sendi namanya. hingga tiba waktunya dia untuk kembali ke daerah asalnya dia mengetahui sebuah fakta yang dimana sahabatnya itu juga mencintai gus sendi. Berbarengan dengan di diketah...