Hari ini rencananya adalah hari terakhir kami di yogyakarta, dan setelahnya kami akan kembali ke jakarta.
"Ngapunten bu" ucap mbok
Aku tersenyum, "ada apa mbok?" Tanya ku
"Ibu di tunggu sama bu besar di kamarnya" jawabnya
Aku mengangguk, "makasih ya mbok"
"Nggih, sama sama bu"
Sedikit aneh dengan panggilan si mbok. Saat pertama kerja di sini aku pernah memintanya untuk memanggil ku nama saja atau kalo ngga 'mbak' tapi simbok bilang "boten bu, boten sopan", akhirnya aku membiarkannya. Aku meminta lagi agar ayu, anak dari si mbok memanggil ku 'mbak' dianya mau, tapi lagi lagi si mbok bilang "jangan yu, boten sopan" Jadi dia ikut memanggil ku 'ibu'.
"Mah, kata mbok aku di suruh ke sini. Kenapa?" Tanya ku saat tiba di kamar mama
"Temenin mama ke pesantren, ya" ucap mama
Uh lagi lagi pesantren mengapa harus aku.
"Emang papa ngga bisa lagi, pah?" Tanya ku kepada papa
"Papa ikut kamu juga ikut, sekalian pamit kan mau balik ke jakarta. Lagian orang deket ini" jawab papa
"Aku ngga ikut ya, cape" ucap ku
Mereka saling pandang. "Sebentar doang kok" ucap mama
"Ya udah iya, tapi setau aku kalo sekarang mereka lagi ngga ada di pesantren deh" ya itu sih setau ku
"Nanti biar mama telpon" ucap mama aku hanya mampu tersenyum dan mengangguk kalo sudah begini
"Ya udah aku ke kamar dulu ganti baju"
~ALSEN~
"Alina kok selalu ngga mau kalo di ajak pesantren, kenapa?" Tanya yuda kepada desi
"Ngga tau dia ngga bilang apa apa" jawab desi
Yuda mengangguk, "Ngga biasanya dia kaya gitu, pasti ada masalah" ucap yuda yang mengetahui sifat anaknya itu
"Kemarin pas ke pesantren dia ijin nemuin temennya tapi sebelum nemuin temennya dia sempet ngobrol sama gus sendi dari yang aku liat mereka kaya berdebat"
"Pasti mau pulang alina di peluk ama bu nyai, terus aku sempet denger bu nyai bisik gini 'jangan selalu melepaskan sesuatu demi seseorang nak', tapi ya ngga tau juga lepasin apa orang alina ngga bilang" lanjut desi
Yuda terdiam sambil terus bergelut dengan pikirannya.
"Gus sendi, temennya, dan bu nyai pasti ada sangkut pautnya dengan alasan alina selalu menghindar saat di ajak ke pesantren" ucap yuda
"Kemarin juga gus sendi nelpon alina saat di rumah makan seafood, pas faeyza minjem hp alin" ucap desi
Yuda menghela nafas. "Ya udah biarin aja, dia udah gede udah tau yang mana yang baik untuk dirinya sendiri. Kalo dia mau cerita pasti bakal cerita sendiri, ngga usah di paksa"
~ALSEN~
Lagi, aku ke pesantren di saat perasaan ini belum netral. Untunglah irvan ikut bersama ku, papa dan mama ke pesantren jadi dia bisa membantu ku saat gus sendi ingin bicara dengan ku.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk datang ke pesantren karena memang rumah ku bisa di bilang dekat dengan pesantren.
"Assalamu'alaikum" salam ku mewakili semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSEN
Teen FictionAlina frisya aprilia seorang wanita yang mencintai gusnya sendiri, Sendi namanya. hingga tiba waktunya dia untuk kembali ke daerah asalnya dia mengetahui sebuah fakta yang dimana sahabatnya itu juga mencintai gus sendi. Berbarengan dengan di diketah...