part 21

145 6 1
                                    

"Lin"

"Ya?"

"Tipe cowo lo kaya gimana sih?" Tanyanya

"Rondom banget sih lo nanyanya, kenapa emang?" Tanya ku terkekeh kecil

"Ngga papa sih, penasaran aja. Siapa tau aja gw masuk gitu, ngga boleh tau nih?"

"Simple, gw mau dia orang yang bermanfaat" ucap ku sembari melihat lihat menu

"bermanfaat?"

Aku mengangguk. "Dia bukan orang yang cuma cuma. Ya maksudnya gini, dia itu orang yang berguna buat banyak orang, buat dirinya sendiri, agama, dan bangsa. Kalo udah begitu berartikan udah masuk semua tipe cewe cewe lain, kaya misalnya sholeh, kalo udah bermanfaat pasti sholeh, tapi kalo sholeh belum tentu bermanfaat"

"Tipe lo terlalu susah lin buat gw gapai"

Aku pun bingung, apakah aku bisa mendapat yang seperti itu atau tidak.

"Aneh aneh aja lo sen, kenapa juga lo harus menuhin tipe cowo gw? Btw lo udah punya pasangan?" Tanya ku

Ia menggeleng. "Belum, tapi gw lagi suka sama seseorang. Sayangnya gw ngga tau dia mau nerima gw apa ngga"

"Cewe itu butuh kepastian sen, ngga suka yang bertele tele. Kalo lo emang cinta ama dia nyatain lalu buktiin ke dia kalo lu serius"

"Masalahnya terlalu sulit untuk gw menggapai dia lin"

Aku terkekeh. "Allah maha membolak balikan hati, no. Udah ah, ini kita mo ambil paket apa buat reuni nanti?"

Aku dan seno memang sedang di restoran untuk memboking tempat buat reuni nanti, ya kami memang mengadakan reuni lagi dan kali ini aku dan seno yang kebagian untuk menjadi panitia kosumsi dan tempatnya.

"Lo serius mau ngambil di d'lia? Lo taukan ini resto mahal, ngga bakal masuk bajetnya" ucap seno

Aku memang sengaja mengajak seno ke d'lia untuk tempat dan paket makanannya, karena jujur aku males nyari tempat.

Aku mengangguk, "percaya sama gw, bajetnya pasti cukup bahkan mungkin lebih"

Aku memanggil salah salah satu pelayan, karena memang tidak ada yang mendampingi kami untuk melihat tempat yang tersedia di d'lia di buku ini.

Sebenernya kalo ada yang ingin menyewa tempat di d'lia pasti akan selalu di dampingi oleh salah satu karyawan tapi kali ini aku yang meminta untuk tidak di temani, yang pastinya tanpa sepengetahuan seno.

"Saya ambil paket ini dan tempat ini ya mba untuk tanggal enam" ucap ku

"Baik mbak. Kebetulan resto kami sedang memberikan diskon kepada pelanggan yang menyewa tempat pada tanggal 5, 6, dan 7, jadi mbak dan mas hanya perlu lima puluh persen dari harga asli dan juga kebetulan karena mbaknya mesan tetap pada hari ini jadi dapet potongan dua puluh persen lagi" ucapnya

"Jadi semua totalnya berapa ya mba?" Tanya seno

"Untuk paket dan tempat yang mbak dan masnya minta ini harga aslinya sepuluh juta lima ratus karena dapet diskon lima puluh persen plus dua puluh persen total semuanya yang harus di bayar adalah tiga juta seratus lima puluh"

Aku tersenyum dan memberikan uang tersebut kepadanya. "Terima kasih"

Aku tidak mengajarkannya berbohong, untuk masalah tanggal diskon itu aku menyuruh mereka melakukannya juga pada pelanggan lain.

"Masih ada sisa sejuta lapan ratus lima puluhkan. Gimana kalo kita beliin sovenir? Biar reuni kali ini beda" ucap ku

"Boleh. Besok gw kabarin lo kalo bisa ya. Sekarang lebih baik kita balik aja udah sore juga" ucap seno

ALSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang