part 26

121 6 0
                                    

Seperti yang ka arsen bilang mereka akan menemani ku hingga pagi menjelang, lihat saja najwa masih berada di sini bahkan membantu ku untuk beres beres barang.

Ya kata dokter hari ini aku sudah di bolehkan pulang dengan syarat masih tidak boleh kecapean.

Untunglah aku boleh pulang lima hari sebelum acara pernikahan bang rayyen di mulai jadi saat acara aku bisa membantu mereka.

"Ini udah semua, mba. Mba mau pulang, sekarang?" Ucap najwa

Aku mengangguk. "Iya naj, tapi saya mau nelpon sopir saya dulu biar jemput" ucap ku

Najwa yang meminta untuk untuk memanggilnya nama saja tanpa ada embel embel mba atau pun bu.

"Ngga perlu mba, biar saya, dan farel yang mengantar, mba. Kasian mbanya harus nunggu lama lagi"

"Emang gapapa nih?"

"Gapapa mba, emang sudah tugas kami untuk memastikan mba selamat sampai siang menjelang" ucap najwa

Tugas tugas dan tugas kenapa dari kemarin najwa selalu bilangnya tugas kalo kaya gitukan aku ngga bisa ngelawan karena yang namanya tugas hukumnya wajib di kerjakan dan yang namanya wajib itu..

"Ya udah kalo gitu, ayo" ucap ku

~ALSEN~

sekarang aku sedang berada di rumah bude bersama bang rayyen, ka gisel, irvan, azza, dan aneis.

Kami hanya sekedar ngumpul saja dengan sesekali membicarakan soal pernikahaan, sebelum nantinya ka gisel dan bang rayyen akan sama sama di pingit.

Soal pingit, aku juga kurang tau tentang fungsi dan manfaatnya, tapi yang aku dengar dengar itu di lakukan agar keduanya tidak ada percekcokan dan membuat semua orang yang hadir di pernikahan pangling.

"Bang, alina harus ke resto cabang utama jakarta timur sekarang" ucap ku membisikan bang rayyen

"Ngga, kamu baru pulang dari rumah sakit dua hari yang lalu" ucap bang rayyen tegas

"Banggg"

"Ngga, alina"

"Aa babang, ngga lama kok, plis ya" rengek ku

"Sekali ngga ya ngga, alina" ucap bang rayyen

Ck ihh gimana dong ini masa iya aku ngga ke sono lagi, seharusnya kan kemarin tapi aku batalin masa sekarang harus di batalin juga.

"Kenapa sih lin, yen?" Tanya ka gisel

Bang rayyen menatap ku. "Kasih tau aja ka gisel, bentar lagi juga jadi keluarga alina" ucap ku

Bang rayyen yang mendapat arahan dari ku langsung menjelaskan pada ka gisel, untuknya ghazzal dan aneis sedang bersama irvan di atas.

Seperti biasa, reaksi ka gisel seperti orang orang yang sebelumnya tidak tau kaget dan ngga percaya tapi setelah di buktiin ya berdecak kagum. Jujur aku kurang suka di kagumin orang karena ya aku ngga memiliki keistimewaan, masih banyak orang di luar sana yang lebih sukses dari ku.

"Ya udah, gimana kalo kita makan makan aja di sana?" Ucap ka gisel

"Dengan begini kamu bisa sekalian ngecek kan, dek" bisik ka gisel

ALSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang